Pekanbaru (ANTARA
News) - Indra Azwan (53), warga Malang, Jawa Timur, yang hendak
mengadukan nasibnya guna mencari keadilan dengan berjalan kaki ke
Mekkah, kini telah sampai di Bumi Lancang Kuning, Ibukota Provinsi Riau,
Pekanbaru, Minggu malam.
"Saya sampai Pekanbaru, atau dekat kota sekitar pukul 19.30 WIB
tadi. Tapi memasuki Provinsi Riaunya sudah sejak pagi," kata Indra
kepada ANTARA yang menemuinya ketika duduk beristirahat di salah satu
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Jalan
Harapan Raya, Pekanbaru, Minggu (3/6) sekitar pukul 21.00 WIB.
Indra ketika itu berjalan dengan ditemani oleh seorang rekannya,
Poedji Kristijanto (45) dan duduk bersama dengan puluhan warga yang
tergabung dalam satu komunitas `Arek Malang` atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Arema.
"Saya berjalan, sudah mengelilingi ratusan kota di Jawa dan Sumatra sampai akhirnya tiba di Kota Pekanbaru," katanya.
Indra berkisah, dirinya berangkat dari kampung halaman Malang sejak
tanggal 18 Fabruari 2012 lalu dengan diawali menuju Jakarta.
"Dari Jakarta saya langsung menuju sejumlah wilayah perkotaan dan
hutan belantara. Saya hanya berjalan kaki saja. Di Sumatra, sebelum
sampai Pekanbaru, saya juga telah menyinggahi beberapa diantaranya yakni
Palembang (Sumatra Selatan) dan Jambi," kata Indra.
Indra menjelaskan, selanjutnya setelah tiba di Pekanbaru, dirinya
akan bermalam selama tiga malam untuk menemui sejumlah warga yang
tergabung dalam komunitas Arema untuk kemudian melanjutkan perjalanan
menuju Kota Dumai.
"Dari Dumai saya akan menyeberang ke Malaka, Malaysia, untuk
selanjutnya ke Thailand dan beberapa negara lainnya hingga sampai ke
Mekkah," katanya.
Indra yang merupakan ayah dari empat orang anak itu mengatakan,
dirinya sengaja melakukan perjalanan panjang guna mencari keadilan.
Indra Azwan adalah seorang pencari keadilan atas kasus tabrak lari
yang menimpa anaknya, Rifki Andika (12), pada 1993 silam. Pelakunya,
Lettu Pol Joko Sumantri, hingga kini tidak diadili.
"Pelaku tabrak lari itu bahkan sekarang masih aktif dan menjabat
sebagai Kepala Bagian di Polres Blitar dengan pangkat yang sekarang
Kompol," kata Poedji Kristijanto, rekan seperjuangannya.
Dahulu, demikian Poedji, Indra dan keluarga sempat mengadukan nasibnya ke hadapan Kepala Neg
Content
SN PRODUCTION
Berita Hukum dan Kriminal
HUKUM
Berita Sosial
SOSIAL
Labels
Artikel
(121)
BISNIS
(2)
BUDAYA
(6)
EKONOMI
(5)
Favourite
(2)
HUKUM
(25)
Jadwal Bola Ter Up date
(1)
KESEHATAN
(4)
Klasemen Bola
(2)
Kumpulan Film
(30)
OLARAGA
(52)
PENDIDIKAN
(8)
POLITIK
(41)
RAGAM
(8)
Selebritis
(3)
SOFTWARE
(2)
SOSIAL
(7)
story
(2)
TEKNOLOGI
(3)
TV Online
(4)
0 comments:
Post a Comment