Content

Apa yang gak sich, cabul

Monday, November 12, 2012
Kontroversi kerap mewarnai laga sepak bola. Kasus yang paling anyar, tudingan perbuatan rasial dalam pertandingan besar Liga Inggris antara Chelsea versus Manchester United, Minggu (28/10).
Tidak tanggung-tanggung, tudingan perbuatan rasial itu dialamatkan kepada sang pengadil, Mark Clattenburg, yang disampaikan pihak klub Chelsea. Kini, polisi dan asosiasi sepak bola Inggris, FA, tengah menyelidiki tuduhan Chelsea tersebut.
Chelsea mengklaim Clattenburg menggunakan bahasa ”yang tidak layak” terhadap gelandang asal Nigeria, John Mikel Obi, dan pemain Spanyol, Juan Mata. ”Kami telah resmi mengadukan tindakan wasit itu kepada pengawas pertandingan,” kata juru bicara Chelsea. ”Mereka akan menindaklanjuti pengaduan ini kepada FA.”
Pengaduan Chelsea terhadap Clattenburg terjadi setelah ”The Blues” ditundukkan Manchester United 2-3 dalam laga dramatis. Inilah kekalahan pertama klub asal London barat itu semenjak kompetisi Liga Primer Inggris digelar Agustus lalu.
Dalam laga Minggu ini, MU unggul dahulu melalui gol bunuh diri pemain belakang Chelsea, David Luiz, dan tendakan Robin van Persie. Chelsea mampu mengejar kekalahan itu melalui gol tendangan bebas Juan Mata dan tandukan gelandang serang asal Brasil, Ramires. Akan tetapi, semuanya berubah ketika tuan rumah kehilangan bek kanan Branislav Ivanovic dan penyerang Fernando Torres yang diusir wasit. Menghadapi sembilan pemain, ”Red Devils” mencuri gol berbau offside melalui Javier Hernandez di menit ke-75
Pimpinan organisasi yang menaungi wasit profesional, PGMO, kemudian mengeluarkan pernyataan resmi atas pengaduan tersebut. ”Kami sangat peduli atas tuduhan ini dan akan menindaklanjutinya secara serius. Mark Clattenburg bersedia bekerja sama dan menyambut baik penyelidikan tuduhan tersebut,” jelas PGMO.
Di tengah penanganan kasus ini, mantan kepala asosiasi sepak bola Inggris, FA, Mark Palios, menyerukan agar percakapan wasit dan pemain selama pertandingan harus diterbitkan untuk para pendukung. ”Saya tidak melihat adanya alasan untuk tidak merekam percakapan (wasit dan pemain),” kata Palios, seperti dikutip BBC. ”Bila ada rekaman percakapan, kami bisa memutuskan apakah klaim (Chelsea) benar atau tidak,” katanya menambahkan.
Palios mengatakan, dengan ”menguping” dialog antara pemain dan wasit, FA dapat mengangkat kemungkinan cacian yang dilontarkan saat pertandingan. Sekarang ini, empat orang yang bertugas memimpin pertandingan, yaitu wasit, dua asisten wasit, serta wasit pengawas wasit, serta alat rekam yang ditempel di telinga para wasit, dapat dijadikan bukti untuk memastikan tuduhan rasial tersebut walaupun semua itu tidak direkam.
Bagi FA, usulan rekaman percakapan wasit menjadi wacana yang menarik. Upaya ini sekaligus untuk memecut kinerja para wasit agar lebih profesional dan adil dalam memimpin pertandingan.
Pasalnya, selain Clattenburg, sejumlah wasit di Liga Primer Inggris juga pernah membuat keputusan kontroversial. Sebelum Clattenburg, sejumlah wasit lain, macam Howard Webb dan Martin Atkinson, juga pernah menjadi sorotan karena kerap membuat keputusan kontroversial.

0 comments:

Post a Comment

SN PRODUCTION

Berita Hukum dan Kriminal

HUKUM

Berita Sosial

SOSIAL

Baca Juga Ini

SERBA-SERBI

RAGAM

Berita Bola

OLARAGA

Berita Politik

POLITIK

Berita Bisnis

BISNIS

Info Bola

Recent Post

Random Post

INFO LAINNYA

Motor GP

Motor GP

Tiket Pesawat

Powered by Blogger.

Popular Posts

About Me

About Us

make
just make a gif here