Kontroversi kerap mewarnai laga sepak bola. Kasus yang paling anyar,
tudingan perbuatan rasial dalam pertandingan besar Liga Inggris antara
Chelsea versus Manchester United, Minggu (28/10).
Tidak
tanggung-tanggung, tudingan perbuatan rasial itu dialamatkan kepada sang
pengadil, Mark Clattenburg, yang disampaikan pihak klub Chelsea. Kini,
polisi dan asosiasi sepak bola Inggris, FA, tengah menyelidiki tuduhan
Chelsea tersebut.
Chelsea mengklaim Clattenburg menggunakan bahasa
”yang tidak layak” terhadap gelandang asal Nigeria, John Mikel Obi, dan
pemain Spanyol, Juan Mata. ”Kami telah resmi mengadukan tindakan wasit
itu kepada pengawas pertandingan,” kata juru bicara Chelsea. ”Mereka
akan menindaklanjuti pengaduan ini kepada FA.”
Pengaduan Chelsea
terhadap Clattenburg terjadi setelah ”The Blues” ditundukkan Manchester
United 2-3 dalam laga dramatis. Inilah kekalahan pertama klub asal
London barat itu semenjak kompetisi Liga Primer Inggris digelar Agustus
lalu.
Dalam laga Minggu ini, MU unggul dahulu melalui gol bunuh
diri pemain belakang Chelsea, David Luiz, dan tendakan Robin van Persie.
Chelsea mampu mengejar kekalahan itu melalui gol tendangan bebas Juan
Mata dan tandukan gelandang serang asal Brasil, Ramires. Akan tetapi,
semuanya berubah ketika tuan rumah kehilangan bek kanan Branislav
Ivanovic dan penyerang Fernando Torres yang diusir wasit. Menghadapi
sembilan pemain, ”Red Devils” mencuri gol berbau offside melalui Javier
Hernandez di menit ke-75
Pimpinan organisasi yang menaungi wasit profesional, PGMO,
kemudian mengeluarkan pernyataan resmi atas pengaduan tersebut. ”Kami
sangat peduli atas tuduhan ini dan akan menindaklanjutinya secara
serius. Mark Clattenburg bersedia bekerja sama dan menyambut baik
penyelidikan tuduhan tersebut,” jelas PGMO.
Di tengah penanganan
kasus ini, mantan kepala asosiasi sepak bola Inggris, FA, Mark Palios,
menyerukan agar percakapan wasit dan pemain selama pertandingan harus
diterbitkan untuk para pendukung. ”Saya tidak melihat adanya alasan
untuk tidak merekam percakapan (wasit dan pemain),” kata Palios, seperti
dikutip BBC. ”Bila ada rekaman percakapan, kami bisa memutuskan apakah
klaim (Chelsea) benar atau tidak,” katanya menambahkan.
Palios
mengatakan, dengan ”menguping” dialog antara pemain dan wasit, FA dapat
mengangkat kemungkinan cacian yang dilontarkan saat pertandingan.
Sekarang ini, empat orang yang bertugas memimpin pertandingan, yaitu
wasit, dua asisten wasit, serta wasit pengawas wasit, serta alat rekam
yang ditempel di telinga para wasit, dapat dijadikan bukti untuk
memastikan tuduhan rasial tersebut walaupun semua itu tidak direkam.
Bagi
FA, usulan rekaman percakapan wasit menjadi wacana yang menarik. Upaya
ini sekaligus untuk memecut kinerja para wasit agar lebih profesional
dan adil dalam memimpin pertandingan.
Pasalnya, selain
Clattenburg, sejumlah wasit di Liga Primer Inggris juga pernah membuat
keputusan kontroversial. Sebelum Clattenburg, sejumlah wasit lain, macam
Howard Webb dan Martin Atkinson, juga pernah menjadi sorotan karena
kerap membuat keputusan kontroversial.
Content
SN PRODUCTION
Berita Hukum dan Kriminal
HUKUM
Berita Sosial
SOSIAL
Labels
Artikel
(121)
BISNIS
(2)
BUDAYA
(6)
EKONOMI
(5)
Favourite
(2)
HUKUM
(25)
Jadwal Bola Ter Up date
(1)
KESEHATAN
(4)
Klasemen Bola
(2)
Kumpulan Film
(30)
OLARAGA
(52)
PENDIDIKAN
(8)
POLITIK
(41)
RAGAM
(8)
Selebritis
(3)
SOFTWARE
(2)
SOSIAL
(7)
story
(2)
TEKNOLOGI
(3)
TV Online
(4)
0 comments:
Post a Comment