![]() |
Siapa Yang DIpercaya? |
Satu
per satu semua mungkin benar tentang sebuah peandapatnya, tapi itu baru satu
gagasan yang belum tentu dan pasti di yakini, tapi hari ini kita mencoba
mengungkapkan apa yang semestinya masih dapat kita kita ucapkan, aku tidak begitu
sempurna karena kita sama, sama – sama seorang manusia dan jauh dari kata
sempurna, telah banyak yang sudah kita nodai dan aku telah banyak mendustai
bukan hanya sebatas kewajaran semata, namun itu bagian dari kenyataan yang ada.
Kamu pernah Berbohong”? mungkin kah
tidak, namun kalu memang begitu aku orang pertama yang tidak percaya apa lagi
untuk meyakini,hal yang terkadang yang kita anggap sepelah hany bermain dengan
tutur kata yang indah meslipun itu enak kedengaranya, tapi kita belaum tahu itu
kebenarannya, tidak jauh kita berbicara, kita terkadang orang yang tidak tahu
terimakasih, jahat dan begitu tega dengan apapun tindakan yang kita perbuat
dalam kebohongan, orang yang sangat mengharapkan kita untuk hadir dimuka bumi
ini, adalah orang yang pertama yang kita bohongi,kedua orang tua, menjadi
korban pertama kebohongan kita, apakah kita sadar atau ingin dengan kebohongan
pertamakali kita perbuat, jarang yang menyadari adapun yang melupakan, mungkin
aneh dan begitu ironis.kalau pun kita sadar akan tetapi tidak cukup sampai
disini, kebohongan itu pun berlanjut kelingkungan yang lebih luas lagi dimana
kita selalu berinteraksi dengan manusia-manusia yang lainnya, padahal
pendidikan SD pun pahit nya hidup dizaman sekarang kita pasti menikmati dan
dibagian atas dalam Rapot sekolah kita ada mata pelajaran agama yang tercantum
dan itu pada baris yang pertama, dibumi mana pun dan beranekaragam bentuk dan
jenis agama yang benar dan juga baik pasti menganjurkan kita untuk selalu jujur
bukan hanya, jujur lewat perkataan saja,
namun juga jujur dengan segala tindakan yang kita lakuka, dan dibelahan dunia
yang sama dalam bekerja, atasan pun menginginkan memiliki anak buah yanh jujur
dalam melaksanakan setiap pekerjaannya, namun tetap saj rasanya sebuah kata
kebohongan itu sangat mendarah daging dalam diri kita rasanya sangat sulit
untuk pergi dari hadapan kita, tapi tidak berarti kita buka lah manusia yang
tidak baik, namun yang sering kali menjadi pertanyaan kenapa kebohongan itu
selalu berlanjut tanpa kita sadari, rasanya ingin sekali jauh dari sebuah
tindakan yang tercela, namun tetap saja kebohongan di anggap baik, karena
menurut sebagian kita, demi sebuah kepentingan dan setuasi tertentu, memungkin
kan kita untuk berbohong, memang benar kita bukan sedang belajar mengkaji
sebuah hal yang halal dan yang haram, namun kita rasanya selalu berusaha
menghalakan apa yang sebenarnya itu haram, satu demi satu ingin rasanya dian
dan tidak lagi mau untuk melakukan
apapun untuk menghentikan sebuah kebohongan, tapi rasanya itu hal yang
mustahil, kenapa? Kalau kita bertanya keseorang yang ahli mungkin dia akan
mengatakan , kita mungkin dan pasti
tidak bisa untuk tidak berbohong selama hidup yang kita jalani dimuka
bumi ini, akan tetapi setidakntya kita mencoba untuk mengurangi kebohongan yang
kita lakuka, rasa nya aku pun
mendengarkan jawaban yang demikian mals untuk betanya tentang hal itu, akan
tetapi tidak menjadi soal. Batasan kehidupan yang kita lakukan hingga hari ini
tetap saja sama dengan hal yang mungkin rasanya tidak memungkinkan kita, harus
mencoba berjuang dan berjalan dengan segala apa pun itu coba kita pertanyakan
diri kita masih kah kita pantas disebuat orang yang jujur ketika kita masih
sempat untuk berboohong dan apa kah kita pantas disebut sebagai orang yang dermawan
ketika mampu menyumbangkan harta nya ketika kondisi pada dirinya sudah lebih
dari sebuah kata kaya. Mungkin hari ini kita tidak tahu seberapa sering dan
banyak nya kebohongan yang kita lakukan, atau memang kita tidak pernah sadar
dengan apa yang sudah kita perbuat.
0 comments:
Post a Comment