\Jum'at, 29 Maret 2013 23:09 wib
Ilustrasi poligami (Foto: Risna NR/okezone)
SUKOHARJO- Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sukoharjo, Jawa Tengah, Wardoyo Wijaya, mengaku masih menunggu instruksi dari DPP PDIP terkait penerimaan pencalonan legislatif, khususnya yang caleg yang berpoligami.
Menurut Wardoyo yang juga Bupati Sukoharjo, sebagai tangan panjang kebijakan partai di daerah, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada DPP PDIP.
Bila DPP PDIP menginstruksikan agar caleg berpoligami tidak diterima sebagai bakal calon legislatif dari PDIP, maka secara otomatis caleg yang berpoligami, selama belum ditetapkan sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) oleh Komisi Pemilihan Umum daerah (KPUD) terpaksa dianulis dari pencalonan.
"Kalau itu aturan dari pusat (DPP PDIP) ya itu kami patuhi. Kalau kami bikin aturan sendiri bisa mati, kalau pusat tidak boleh, kami jalani," jelas Wardoyo kepada Okezone di Sukoharjo, Jumat (29/3/2013).
Hingga saat ini, tambah wardoyo, pihaknya belum menerima instruksi apapun terkait aturan penerimaan pencalegan, kecuali persyaratan baku yang ditetapkan DPP PDIP.
Wardoyo menjelaskan, di dalam tubuh PDIP seluruh struktural, baik dari tingkat pusat hingga daerah, tegak lurus.
"Kalau Ibu Mega bilang gula rasa pahit, maka kami yang di bawahnya akan mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan Ibu Megawati, gula rasa pahit," imbuhnya.
Sehingga dalam proses pendaftaran, dengan tidak adanya instruksi dari DPP PDIP untuk tidak menerima caleg berpoligami, DPC PDIP Sukoharjo tetap membuka pintu selebar-lebarnya kepada masyarakat luas yang ingin menjadi anggota legislatif.
Sedangkan jumlah pendaftar calon legislatif yang sudah mendaftar melalui partai bergambar banteng dengan moncong putih itu, Wardoyo mengklaim sudah cukup banyak dibandingkan caleg partai lainnya.
Menurut Wardoyo yang juga Bupati Sukoharjo, sebagai tangan panjang kebijakan partai di daerah, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada DPP PDIP.
Bila DPP PDIP menginstruksikan agar caleg berpoligami tidak diterima sebagai bakal calon legislatif dari PDIP, maka secara otomatis caleg yang berpoligami, selama belum ditetapkan sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) oleh Komisi Pemilihan Umum daerah (KPUD) terpaksa dianulis dari pencalonan.
"Kalau itu aturan dari pusat (DPP PDIP) ya itu kami patuhi. Kalau kami bikin aturan sendiri bisa mati, kalau pusat tidak boleh, kami jalani," jelas Wardoyo kepada Okezone di Sukoharjo, Jumat (29/3/2013).
Hingga saat ini, tambah wardoyo, pihaknya belum menerima instruksi apapun terkait aturan penerimaan pencalegan, kecuali persyaratan baku yang ditetapkan DPP PDIP.
Wardoyo menjelaskan, di dalam tubuh PDIP seluruh struktural, baik dari tingkat pusat hingga daerah, tegak lurus.
"Kalau Ibu Mega bilang gula rasa pahit, maka kami yang di bawahnya akan mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan Ibu Megawati, gula rasa pahit," imbuhnya.
Sehingga dalam proses pendaftaran, dengan tidak adanya instruksi dari DPP PDIP untuk tidak menerima caleg berpoligami, DPC PDIP Sukoharjo tetap membuka pintu selebar-lebarnya kepada masyarakat luas yang ingin menjadi anggota legislatif.
Sedangkan jumlah pendaftar calon legislatif yang sudah mendaftar melalui partai bergambar banteng dengan moncong putih itu, Wardoyo mengklaim sudah cukup banyak dibandingkan caleg partai lainnya.
0 comments:
Post a Comment