Content

Inspirasi Wartawan senior

Wednesday, November 21, 2012
Karni Ilyas yang populer lewat Indonesia Lawyers Club mengawali karirnya puluhan tahun silam sebagai wartawan dengan sebuah impian untuk menjadi terkenal.
“Saya ingin terkenal,” kata Karni Ilyas dalam acara peluncuran buku 40 Tahun Jadi Wartawan, Karni Ilyas Lahir Untuk Berita, di Jakarta, Rabu malam.
Itulah jawaban Karni puluhan tahun silam saat menjawab pertanyaan seorang sepupunya terkait alasannya ingin menjadi wartawan.
Cita-citanya itu tidak diraihnya dalam sekejap. Namun dia percaya setiap ucapan merupakan doa.
“Bagi saya, ucapan itu adalah doa. Seperti halnya keinginan saya menjadi terkenal yang akhirnya tercapai,” katanya.
Novyan Kaman, seorang anggota DPR saat itu yang merekomendasikan Karni pada pemimpin redaksi Suara Karya Rahman Tolleng. Dengan berpakaian lusuh dan celana cutbray, Karni mencoba menemui Rahman untuk memberikan surat rekomendasi tersebut.
“Tamatan SMA bisa apa? Namun dia bilang cobalah saya, Pak. Dan ternyata hasil berita yang dia tulis itu mencengangkan,” kata Rahman mengingat hal itu.
Tahun pertama menjadi reporter di Suara Karya, Karni telah menghasilkan berita eksklusif dari pengadilan yang kemudian dikutip oleh Kompas.
Selanjutnya dia meniti karir di Majalah Tempo selama 14 tahun, dari jabatan reporter hingga redaktur pelaksana. Salah satu kegigihannya yang fenomenal yakni ketika berhasil meyakinkan Kartika Thahir untuk berbicara.
Dalam perjalanan karirnya, pria yang bersuara serak itu pernah mengalami patah tangan ketika meliput operasi menggerebekan teroris di Wonosobo, Jawa Tengah pada 2006. Dokter yang menyarankan untuk segera dilakukan operasi, tidak diindahkan oleh Karni. Dia memilih bertahan dan baru dioperasi dua hari kemudian.
Beberapa tokoh terkenal yang hadir dalam acara, mengisahkan kesan mereka terhadap Karni Ilyas. Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengatakan telah mengenal Karni saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. “Saya kenal Karni saat kuliah di UI, saat itu Karni sebagai wartawan Tempo. Dia berperan terhadap perjalanan hidup saya,” kata Amir.
Sementara Ketua Umum Partai Hanura Wiranto bercerita kesannya saat reformasi 1998 dimana pihaknya memberikan tanggungjawab kepada Karni untuk mengawal kebebasan media yang bertanggungjawab.
“Saat reformasi 1998, dia wartawan senior yang diberikan tanggungjawab untuk mengawal kebebasan media yang bertanggungjawab,” katanya.
Karni berpesan pada para jurnalis muda untuk terus bermimpi demi meraih cita-cita. “Kuncinya kerja keras kerja keras, bermimpilah karena bermimpi itu halal,” katanya.
Buku 40 Tahun Jadi Wartawan, Karni Ilyas Lahir Untuk Berita, selain memotret 40 tahun perjalanan karir Karni Ilyas, juga sekaligus memotret persinggungan dunia jurnalistik dengan perkembangan teknologi dan kekuasaan.(*)

0 comments:

Post a Comment

SN PRODUCTION

Berita Hukum dan Kriminal

HUKUM

Berita Sosial

SOSIAL

Baca Juga Ini

SERBA-SERBI

RAGAM

Berita Bola

OLARAGA

Berita Politik

POLITIK

Berita Bisnis

BISNIS

Info Bola

Recent Post

Random Post

INFO LAINNYA

Motor GP

Motor GP

Tiket Pesawat

Powered by Blogger.

Popular Posts

About Me

About Us

make
just make a gif here