Memperbesar Payudara Menggunakan Ringtone Ponsel
http://mimpirasta.blogspot.com/2012/09/korea-utara-tanpa-as-bagamana-indonesia.html Membaca dari sebuah judul berita yang di dapat di Jepang, ada 1 hal
menarik sekali, yakni sebuah artikel yang membahas tentang Payudara
yaitu “Big Breast Ring Tone” adalah artikel yang memberikan informasi terbaru kepada para pembacanya terkhusus para wanita bahwa Ringtone Ponsel dapat membesarkan payudara.
Hideto Tomabechi adalah penemu dan
peneliti masalah ini, dan dia juga seorang Guru yang terkenal di Negara
Jepang. Hideto Tomabechi mengklaim bahwa ia telah menemukan sejenis
ringtone yang dapat memperbesar payudara wanita. Dan Hideto Tomabechi
juga mengatakan bahwa untuk memperbesar payudara bisa menggunakan sebuah
energi positif sejenis ‘Positive Brainwashing’ dan hal ini dikatakannya
diambil dari systemnya mengajar selama ini. Yakni kekuatan pada ilmu
pengetahuan Kognitif.
Penemu ini juga dulunya menjadi terkenal
sebagai salah satu anggota sukarelawan pembantu anggota sekte AUM
Shinrikyo untuk dapat kembali hidup secara normal normal mengatakan
bahwa Ringtone Ponsel ‘bisa membuat tubuh serta otak bekerja dan
bergerak tanpa kita sadari’. Salah satu dari pengguna metode alat Hideto
Tomabechi yang telah sukses mengutarakan pada wartawan di Jepang.
Dengan mendengarkan nada panggil Ringtone tersebut maka dalam waktu
seminggu ia telah membuktikan bahwa lingkar luar payudaranya bertambah
dari ukuran dari 34 menjadi 35 cm inci. Wow keren juga Ya!
Jika rutin didengar selama 20 menit tiap hari, Lingkar payudara anda akan bertambah 2 Cm
Ringtone Ponsel “Rock Melon” temuan dari
Hideto Tomabechi ini seperti suara bayi yang lagi menangis. Jika para
wanita mendengarkan ringtone ini secara rutin selama 20 menit setiap
harinya, maka dalam waktu yang cukup singkat akan merasakan pembesaran
lingkar payudara sebesar 2 cm. Demikianlah informasi terkini yang
diklaim oleh Hideki Tomabe (Newsweird, Discovery Channel)
Informasi lainnya: http://mimpirasta.blogspot.com/2012/09/korea-utara-tanpa-as-bagamana-indonesia.html
0 comments:
Post a Comment