Ada Yang Tahu
Kenapa Situs Esek-esek Masih Bisa Diakses?
Ilustrasi (foto: http://catatanqu.blogdetik.com)
KEMARIN, bung Adi Supriadi menceritakan
pengalamannya ketika namanya serta istri dicatut pihak tertentu di
sebuah situs dewasa. Dalam tulisannya bung Adi menulis lengkap nama
situsnya, sehingga saya yang penasaran pun ikutan nengok. Situs yang
dimaksud, d******x.ws bukan situs biasa. Namun forum yang berisi
berbagai hal terkait esek-esek.
Ternyata untuk bisa mengakses, harus
menjadi member. Saya pun mendaftar. Prosesnya sangat mudah. Hanya perlu
menuliskan username, password dan email. Beberapa detik kemudian saya
sudah terdaftar dan bisa menjelajahi situs itu.
Dan, itu membuat saya terkejut. Saya
terkejut bukan karena bisa melihat foto-foto syur, hehehe. Karena
urusan pekerjaan, saya sudah bergaul dengan internet sejak tahun 2000,
dan di tahun itu pula untuk pertama kali saya melihat foto tanpa busana
dengan model asli Indonesia. Jadi melihat foto perempuan Indonesia tanpa
busana bukan hal yang baru bagi saya.
Yang membuat saya terkejut adalah fakta
bahwa saya BISA mengakses situs itu. Bukankah seharusnya semua situs
porno sudah ditutup atau diblokir pemerintah? Jika situs porno
seharusnya sudah diblokir, kenapa saya masih bisa melihatnya dengan
leluasa?
Bukankah, katanya, jelang Bulan Ramadhan
Depkominfo menutup ratusan situs porno? Lalu kenapa situs d******x yang
jelas-jelas isinya seks melulu masih bisa saya buka?
Di kantor, saya menceritakan hal ini ke
seorang teman, yang saya tahu ‘pakar’ untuk urusan situs seperti ini.
Dan menurut si teman, d******x bukan satu-satunya forum dewasa yang
masih beroperasi. Ada setidaknya tiga forum lain, semuanya berisi konten
dewasa, yang masih bisa diakses hingga kini!!!
Waduhhh. Kok bisa? Ternyata memang bisa.
Beberapa forum khusus dewasa berisi berbagai foto dan video, serta
cerita saru masih bisa dibuka dengan leluasa!!!
Teknik khusus
Di dunia kriminal ada idiom yang
mengatakan, penjahat biasanya selalu lebih maju selangkah dari penegak
hukum. Pelaku kriminal biasanya punya cara tertentu untuk bisa lolos
dari jeratan pihak keamanan. Aku pikir, hal serupa juga terjadi dalam
kasus situs esek-esek di Indonesia. Sekalipun secara resmi pemerintah
sudah melarang dan menutup banyak situs porno, namun itu tidak
menyurutkan niat pihak tertentu untuk terus menayangkan situs semacam
itu.
Saya menduga, pengelola situs itu
menggunakan semacam software, atau teknik khusus yang memungkinkan
mereka bisa lolos dari pemblokiran. Saya tidak paham secara teknis soal
itu. Namun kelihatannya teknik yang digunakan pengelola situs dewasa ini
mirip dengan yang dilakukan Wikileaks, situs pembocor yang resminya
dilarang banyak negara namun dengan cara tertentu masih bisa diakses.
Karena itu, saya pikir sangat perlu bagi
pihak di Depkominfo untuk terus menguprade pemahaman terkait teknologi
internet. Saat ini dunia internet berkembang sangat cepat. Banyak celah
keamanan yang mungkin bisa ditembus dan hal itu belum terdeteksi.
Saya pernah membaca, di Kominfo ada
personil khusus yang setiap hari kerjanya mencari atau membuka situs
dewasa untuk kemudian diblokir. Saya pikir, dengan pesatnya perkembangan
teknologi, pihak Kominfo jangan hanya mencari situs porno saja. Tapi
juga mempelajari bagaimana menutup celah keamanan yang terbukti bisa
dibuka. Artinya, personil Kominfo harus terus belajar dan belajar teknik
terbaru terkait internet dan teknologi
Seks itu Industri
Harus diakui, seks merupakan salah satu
topik yang paling dicari di dunia maya. Bahkan saat tulisan ini dibuat,
ada setidaknya 850 user yang sedang online selamg 15 menit terakhir di
d******x. Padahal sekarang umat Muslim sedang puasa.
Karena merupakan topik yang diburu
banyak orang, seks pun menjadi industri yang menggiurkan. Topik seks
laris dijual untuk pemasang iklan. Karena ujung-ujungnya duit, maka bisa
dimaklumi jika banyak pihak yang terus mencoba mengakali pemerintah,
dengan bermain kucing-kucingan dengan tetap mengoperasikan situs atau
forum semacam ini.
Pengelola situs dewasa itu tentu tak
sudi sumber pencariannya ditutup. Mereka akan terus mencari celah. Dan
celah itulah yang harus ditutup oleh Depkominfo.
Perang tanpa akhir
Masih beroperasinya sejumlah forum
khusus dewasa membuktikan bahwa di Indonesia, perang melawan pornografi
pada hakekatnya merupakan perang tanpa akhir. Pihak terkait harus selalu
bersiaga dan pro aktif mengantisipasi. Dengan terus mengisi amunisi
dengan teknologi terbaru.
Apalagi, kini, internet dapat diatakan
bukan lagi merupakan sesuatu yang eksklusif. Dengan banyaknya provider
telepon genggam yang menyediakan layanan internet yang murah meriah,
internet kini bisa diakses siapa saja.
Di Indonesia, rata-rata pelajar SMP dan
SMA kini punya henpon. Sebagian besar siswa SD kelas 3 hingga kelas 6 di
kota besar kini punya henpon. Bayangkan apa yang terjadi jika karena
sesuatu hal, pelajar SMP atau SD ini kemudian mengakses dan menjadi
member forum khusus dewasa!!
Menutup situs atau forum dewasa harus
dilakukan bukan semata karena sekarang Bulan Suci. Situs dewasa itu
harus ditutup karena merupakan ancaman laten bagi generasi muda.
Bagi pihak tertentu, pornografi mungkin mengasyikkan. Namun bagi pihak lain, pornografi bisa menjadi racun yang mematikan!!!
Salam,http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/08/03/kenapa-situs-esek-esek-masih-bisa-diakses/
0 comments:
Post a Comment