Content

Sunday, August 26, 2012



ETIKA HUMAS / PUBLI CRELATIONS














ETIKA

ETIKA    ---  berasal dari bahasa
       Yunani Kuno è  Ethos

Dalam bentuk tunggal berarti

Tempat tinggal yang biasa: Kandang;  Kebiasaan ;  Adat ;  Akhlak ; Watak ;  Perasaan ;  Sikap ;  Cara berfikir.

Dalam arti jamak  :  (  la etha )
          mempunyai arti adat kebiasaan.

Kemudian dapat dipahami bahwa
secara etimologis, ETIKA berarti Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan , atau ilmu tentang adat kebiasaan.


Sedangkan menurut  Kamus Besar
Bahasa Indonesia :

   ETIKA dipahami sebagai ilmu tentang apa yang buruk dan apa yang baik, dan tentang hak dan kewajiban   
            moral ( akhlak ).

ETIKA dapat dibedakan dalam 3
                ( tiga ) arti :

1.  Ilmu tentang apa yang baik dan
     apa yang buruk dan tentang hak
     dan kewajiban moral ( akhlak ).
2.  Kumpulan asas atau nilai yang
     berkenaan dengan akhlak
3.  Nilai mengenai benar dan salah
     yang dianut suatu golongan
     masyarakat.

Menurut Kant, dipahami atas dasar
     tiga makna yang dimiliki :

1.                  Kebiasaan dan watak
2.                  Adat kebiasaan
3.                  Ilmu atau studi yang baik dan buruk


Kata Moral secara etimologi sama
       dengan Etika, yaitu :

Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.





pm/etika pr/umb/09
    ETIKA  bukan  ETIKET

                   Bedanya   :

Etika    -  adalah berarti moral

Etiket   - seara harafiah adalah
               secarik kertas yang
              ditempelkan pada botol
              atau kemasan barang.

Namun dalam tata pergaulan etiket adalah sopan santun.







pm/etika pr/umb/09 
         Nilai persamaannya

      obyek yang dinilai  adalah Manusia, yaitu mengatur perilaku   
       manusia secara normatif.

Etika,  menyangkut cara suatu per-
             buatan yang harus dilakukan
             manusia.
Etiket,  hanya berlaku dalam lingkup
            pergaulan.









pm/etika pr/umb/09 
Ciri-ciri yang menunjukkan kegiatan Humas ( Dr. Bactiar Aly,MA. ) :
1.                  Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.
2.                  Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi.
3.                  Publik yang menjadi sasaran Humas adalah publik ekstern & publik intern.
4.                  Operasionalisasi Humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.
Fungsi Humas menurut Bertrand R.C.

1.                  It should serve the public’s interest  ( Mengabdi pada kepentingan umum ).
2.                  Maintain good communication        (memelihara komunikasi yang baik).
3.                  Strees good moral and manners       ( Menitik beratkan moral & perilaku yang baik ).

Dari kaitan dalam pembahasan ini  sangat jelas bahwa “ Moral & perilaku ” adalah fungsi Humas.

Perilaku yang ditunjukkan oleh profesional Humas merupakan budaya organisasi dalam aktivitas rutinnya.

pm/etika pr/umb/09 
2 Pendekatan mempelajari Etika berhubu 
   ngan dengan tingkah laku dan moral
                      Manusia.

1.                  Etika deskriptif
2.                  Etika Normatif

Etika deskriptif    – Pendekatan yang digunakan untuk memahami etika dari deskripsi tingkah laku manusia. Jadi hanya melukiskan tindakan-tindakan & tingkah laku manusia tanpa memberikan penilaian terhadap tingkah laku manusia itu sendiri.
Yang termasuk etika ini : adat istiadat; tindakan2yang berlaku dalam masyarakat; pendapat2 tentang yang baik & buruk; tindakan2 yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan, dsb.

pm/etika pr/umb/09 
Etika deskriptif, hanya membahas dan memberikan analisa dan penilaiannya atas suatu kejadian.

Contoh : Pandangan-pandangan moral atas kenyataan yang terjadi di dalam negara Uni Soviet.


Etika normatif – Adalah memberikan penilaian sekali gus memberikan norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang diputuskan.

Penilaian diberikan pada norma-norma yang berlaku ditengah-tengah masyarakat serta didasarkan pada rasionalitas yang ada dalam kehidupan manusia.



pm/etika pr/umb/09 
Etika normatif , norma-norma yang menuntun tingkah laku setiap individu yang ada di masyarakat serta aplikasi dari norma itu yang memberikan pengarahan, penilaian serta himbauan supaya manusia bertindak berdasarkan norma-norma tersebut.

Norma yang berlaku dalam kehidupan    
               manusia ada dua  :

   Satu, Norma khusus yaitu :
                             aturan-aturan yang berlaku
               dalam hal-hal khusus yang
               terjadi dalam kehidupan ini.
   Dua,    Norma umum adalah :            
     aturan-aturan yang berlaku     
     dalam kehidupan masyarakat
     secara umum dan universal.

pm/etika pr/umb/09 
Dua teori normatif untuk menilai tindakan  
                seseorang, yaitu  :

  Satu,  Etika Deontologi
  Dua,  Etika teleologi

Etika Deontologi - Deontologi dari bahasa Yunani yang berarti ” Kewajiban ” ( duty )
Kewajiban jadi tekanan bagi setiap orang untuk bertindak secara baik.

E.D. -   memberikan penilaian yang baik terhadap suatu tindakan berdasarkan tindakan itu sendiri.
Melakukan perbuatan baik adalah suatu keharusan, orang sering menyebutnya sebagai suatu kewajiban.


pm/etika pr/umb/09 
Teori E.D. membedakan antara norma moral dasar dan norma moral  konkret.

Norma moral dasar digunakan aturan-aturan untuk tindakan-tindakan atau tingkah laku.

Norma moral konkret memberikan pemahaman tentang norma moral yang mengandung tindakan konkret.

Norma moral konkret dibagi 2 , yaitu :

1.                  Yang bersifat umum
2.                  Individual





pm/etika pr/umb/09 
Ad 1. Berlaku lebih dari satu kali dan
berlaku untuk semua orang.

Ad.2  Berlaku hanya pada tempat tertentu
dan waktu tertentu.


         Teori Deontologi dibagi 2, yaitu :

1.                  Deontologi aturan, teori ini
memberikan sejumlah norma atau aturan moral yang berlaku begitu saja tanpa tergantung pada akibat atau keuntungan serta kerugian yang ditimbulkan oleh tindakan yang sesuai dengan norma itu.




pm/etika pr/umb/09 
2.                  Deontologi situasi, teori ini
memberikan sejumlah norma atau aturan moral yang disesuaikan dengan situasi.


                  EtikaTeleologi

Teori ini menekankan pada tujuan, hasil atau sasaran dari etika.
Mengukur baik buruknya, berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu atau atas dasar akibat yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.






pm/etika pr/umb/09 
Pemahamannya dapat dilihat dari 2 sudut,
              apa dan untuk siapa.

Dilihat dari sudut pandang apa, untuk memahami hasil, tujuan dan sasaran serta akibat dalam pemahaman etika teleologi.
Etika teleologi menyajikan dua versi,  
                   yaitu :

Hedonisme (kenikmatan)  dan                            Eudonisme ( kebahagiaan ).

Eudonisme, menurut Aristoteles bahwa setiap tindakan manusia mempunyai tujuan, apapun yang dilakukan manusia selalu dilandasi oleh tujuan yang menggerakkan tujuan tersebut.



pm/etika pr/umb/09 
      2 ( dua ) aliran etika teleologi :
a. Egoisme,
    Setiap tindakan manusia selalu
   didasarkan pada tujuan untuk mengejar
   kepentingan diri sendiri.
   Aliran ini dibedakan menjadi 2 :
   Egoisme etis  dan  egoisme psikologis
   Egoisme etis, tekanannya pada
   kepentingan dan kebahagiaan diri
   sendiri. Biasanya punya kecenderungan
   menjadi hedonistis.
  Egoisme psikologis, tindakan yang   
  dilakukan oleh manusia merupakan   
  motivasi yang ada dalam dirinya ketika
  mereka mengusahakan kepentingannya.
b. Utilitarianisme,
    Menilai baik buruknya tindakan
    didasarkan pada tujuan dan akibat dari
    tindakan itu bagi orang banyak.

pm/etika pr/umb/09 
                     Etika

1.                  Tidak terbatas pada cara dilaku-
kannya suatu perbuatan, tapi mem berikan norma tentang perbuatan itu sendiri.Apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak.
2.                  Etika selalu berlaku baik, ada
   saksi ataupun tidak.
3.                  Etika bersifat absolut
4.                  Ketika kita berbicara tentang etika, yang kita bicarakan adalah apa yang ada di dalam diri manusia itu bukan apa yang ada diluar diri manusia.





pm/etika pr/umb/09 
       Moral dan Hati nurani

Moral – berasal dari bahasa latin Mos       ( jamak ; mores ) yang berarti kebiasaan atau adat.

Apabila ada orang mengatakan tidak bermoral, yang dimaksud adalah orang tersebut perbuatannya melanggar nilai2 dan norma etis yang berlaku dalam kehidupan suatu masyarakat atau komunitas.

Konsep moral ini dapat juga digunakan untuk memahami suatu perbedaan antara yang baik dan yang buruk.





pm/etika pr/umb/09 
Apakah suatu perbuatan atau tindakan dapat diterima oleh mayarakat atau tidak tergantung pada norma2 yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata moral memiliki arti ajaran tentang yang baik dan buruk yang diterima umum sehubungan dengan perbuatan, sikap, kewajiban, dsb.
Pegangan dasar untuk memahami apa itu     
                 moral, adalah :
1.      Istilah moral digunakan untuk  
menentukan batas2 dari sifat2, corak2, maksud2 dan pertimbangan serta perbuatan yang secara layak dapat dinyatakan sebagai baik atau buruk, benar atau salah.
2.      Pemahaman tentang moral digunakan sebagai suatu istilah untuk menyatakan

pm/etika pr/umb/09 
yang benar atau baik itu lebih dari pada yang buruk atau salah.

3.      Kata moral dipahami sebagai nilai dasar dalam masyarakat untuk memilih antaranilai2 hidup ( morals ). Nilai dasar yang dimaksud termasuk adat istiadat yang menjadi dasar untuk menentukan baik dan buruk.

4.      Pada tataran individu, moral dipahami sebagai unsur2 yang merupakan sifat kelakuan baik atau buruk. Sifat2 kelakuan ini disebut baik atau buruk disesuaikan dengan ukuran2 yang diterima oleh kelompok dimana individu itu berada.



pm/etika pr/umb/09 
Moralitas dari kata sifat Latin Moralis, pada dasarnya mempunyai arti yang sama dengan moral, hanya kata moralitas memiliki arti yang lebih abstrak.

Moralitas dipahami juga sebagai sopan santun serta segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau adat sopan santun.


                   Moral dan Etika

Secara etimologi kata moral memiliki makna yang sama dengan etika, yaitu nilai2 dan norma2 yang menjadi pegangan suatu masyarakat atau komunitas.



pm/etika pr/umb/09 
A.Sonny Keraf, punya pandangan berbeda antara moral dan etika.
Pada konsep moral lebih dipahami sebagai sistem nilai yang terkandung dalam petuah, nasehat, perintah atau aturan tentang bagaimana manusia harus hidup agar menjadi manusia yang benar2 baik, ini biasanya diwariskan secara turun temurun.

Sedangkan etika merupakan ilmu tentang yang baik dan yang benar.

Menurut Frans Magnis Suseno :
Moral memberikan tuntunan tentang bagaimana kita harus bertindak, sedangkan etika memberikan pertanyaan
’mengapa kita hrs bertindak seperti itu ?’


pm/etika pr/umb/09 
    Moral dan Agama

Agama punya hubungan erat dengan moral dan sering disebut teologi moral.
Teologi adalah  refleksi kritis dan sistematis yang dilakukan oleh penganut agama. Teologi hanya dapat dilaksanakan oleh penganut agama itu sendiri karena teologi adalah refleksi iman.

  Ajaran moral dalam suatu agama    
                          meliputi

Pertama, macam2 aturan yang agak mendetail.
Kedua, Peraturan etis yang bersifat lebih umum yang bukan berlaku hanya untuk satu agama saja, tetapi menjadi kepentingan agama secara umum

pm/etika pr/umb/09 
Perbedaan antara moral agama dan filsafat   
           moral . adalah :

                     Moral agama :
1. Dalam berbicara tentang nilai dan
    norma biasanya dilakukan melalui
    khotbah.
2. Kesalahan moral dianggap dosa/

                     Moral filsafat :
1.                  Dalam berbicara tentang nilai dan norma biasanya melalui argumentasi, sehingga baik atau buruk suatu tindakan ditunjukkan dengan alasan2 yang rasional.
2.                  Yang dianggap kesalahan moral adalah pelanggaran etis yang harus dipatuhi.


pm/etika pr/umb/09 
                    Hati nurani

Hati nurani memiliki peran yang besar dalam hal moral.  Atau dengan kata lain
Ketika kita bicara tentang moral maka kita tidak dapat melepaskan diri dari hati nurani.

Prinsip2 moral bersifat umum dan berlaku untuk semua orang tanpa memandang latar belakang budaya, agama, suku dan ras. Norma moral berasal dari suara hati nurani.

Hati nurani inilah yang memerintah atau melarang kita untuk melakukan sesuatu kini dan disini. Artinya dia berbicara sesuatu yang sangat kongkret dan bukan yang umum.

pm/etika pr/umb/09 
Hati nurani dapat dibedakan menjadi                
                      dua  :

       Hati nurani retrospektif dan
       Hati nurani prospektif.

H.N. Retrospektif, memberikan penilaian tentang perbuatan2 yang telah berlangsung dimasa lampau.

H.N. Prospektif, justru berfokus dan melihat pada masa yang akan datang serta menilai perbuatan2 yang akan datang.

Sedangkan yang ketiga dari hati nurani adalah campuran dari keduanya.
Jadi pertimbangannya kepada masa lalu dan masa yang akan datang.

pm/etika pr/umb/09 
Hati nurani bersifat personal, artinya hati nurani selalu berkaitan dengan pribadi yang bersangkutan.

          Id, Ego dan Superego

Pandangan Frued, perbuatan manusia dipengaruhi oleh pertimbangan naluri atau nafsu yang menjelma menjadi kehendak.
Dalam menguraikan kehendak manusia ada 3 unsur kepribadian : Id, Ego dan Superego.

Id, adalah digambarkan sebagai gunung es yang terapung dan hanya puncaknya saja yang kelihatan sedangkan yang ada dibawah air yang sangat besar itulah yang harus dipertimbangkan.

pm/etika pr/umb/09 
Id, dapat dipahami dari sifat M yang dipengaruhi oleh daya sadar yang dikendalikan oleh nafsu.

Nafsu inilah yang menggerakkan M hingga merasa senang dan puas. Dalam diri Id, berlaku bukan aku ( subyek ) yang melakukan, melainkan ada yang melakukan dalam diri aku. Pusat dari Id, adalah pusat instink.

Dua instink yang dominan dalam diri setiap M, yaitu : Libido dan Thanatos.

Libido, merupakan instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan2 yang bersifat konstruktif.



pm/etika pr/umb/09 
Thanatos, merupakan instink destruktif dan agresif, biasanya sering disebut sebagai instink kematian, karena membawa akibat yang negatif dalam kehidupan M.

Ego, mulai berkembang dari dalam diri Id setelah melakukan kontak dengan dunia luar.

Ego, punya peran yang sangat besar agar M mampu menundukkan hasrat hewaninya agar bertindak rasional sesuai akal budinya dan bertindak rasional ketika menghadapi situasi yang tidak menguntungkan.




pm/etika pr/umb/09 
Superego, berlawanan dengan Id, karena merupakan kekuatan dorongan menuju kepada kemantapan nilai. Superego tidak jauh berbeda dengan Ego.

Superego sering dianggap sebagai hati nurani.

         Hati nurani dan superego

Hati nurani digunakan dalam kontek etis, sedangkan superego berperan dalam konteks psikoanalisis.
Aktivitas Superego ada dalam tataran ketidaksadaran, sedangkan hati nurani tentunya berada dalam kondisi yang sadar.


pm/etika pr/umb/09 
Hubungan dan interaksi                                ( Human Relation )
Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam kebidupannya.
Hidup seorang manusia akan memiliki arti bila dia berhubungan dan berinteraksi dengan manusia yang lain.

Hakekat manusia dapat dipahami:
manusia itu sebagai Homo Sapien atau Homo Sosios.
Homo Sapien – M dipahami sebagai makhluk yang berfikir.
Homo Sosios -  M dianggap sebagai makhluk yang bermasyarakat, yang membutuhkan M lainnya dan berinteraksi dengan M lainnya.


pm/etika pr/umb/09 
Keadaan M ada 5 unsur dalam Hakekat    
         Kerangka Berfikir ( E.Martono )

Roh, Sir ( perasaan halus ), nafsu, akal   
                      dan budi.

Kebutuhan                   Dorongan                     Dipandu oleh
Jasmani                                    nafsu                           budi


                                    Kebutuhan Manusia
                                              ( Need )


Kebutuhan                     Pertimbangan               Disaring oleh
  Rohani                                      Akal                                        oleh Sir



                                                                                                            Kebutuhan
                                                                                                            Kepuasan

pm/etika pr/umb/09 
Tingkat presentasi kebutuhan pemuasan
      manusia dapat dijabarkan sbb.
                                    ( Menurut Maslow )

a. Kebutuhan fisik                                                                   85 %

b. Kebutuhan keamanan                                              70 %

c. Kebutuhan kasih sayang                              50 %

d. Kebutuhan status, kehormatan         40 %

e. Kebuthan hakekat dan kreativitas
    kemampuan mengatur                                             10 %


Sumber : E.Martono










pm/etika pr/umb/09 

Kebutuhan inilah yang mempengaruhi M untuk menjalin relasi dengan M lainnya supaya semua kebutuhannya dapat dipenuhi.
Pemenuhan semua kebutuhan induvidu dapat dipenuhi melalui komunikasi yang menjadi media untuk memperlancar kelangsungan hidup M.

Human Relation

Hubungan dan interaksi yang sifatnya resmi (  Di kantor, di kampus atau di dalam organisasi ).

Hubungan dan interaksi yang sifatnya
tidak resmi ( hub.dalam keluarga, pertemanan dan sahabat )


pm/etika pr/umb/09 
Ketidak pastian  yang muncul dalam komunikasi, masalah utama adalah akibat dari perbedaan budaya. Perbedaan makna terhadap suatu pesan yang dimiliki suatu komunitas dengan komunitas yang lain.


Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya lain untuk membantu agar komunikasi berjalan efektif dan perbedaan persepsi dapat dihindari atau diperkecil sehingga tidak terjadi konflik.







pm/etika pr/umb/09 
     Definisi Human Relations
                     ( E. Martono,1966 )


H.R. adalah interaksi yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya melalui kontak dan berusaha untuk saling memperoleh kepuasan jasmani dan rohani. Supaya kontak dapat berjalan secara efektif, maka pesan yang disampaikan harus pesan yang bermakna sama.









       



pm/etika pr/umb/09 
             Komunikasi antar individu                                    
            ( Komunikasi interpersonal )

Dalam relasi yang sifatnya resmi, interaksi yang terjadi pada level individu maupun level kelompok dapat terjadi dalam instansi, lembaga atau perusahaan. Jadi komunikasi dapat dilakkan secara langsung.


Tapi kalau yang terjadi adalah komunikasi dalam organisasi atau kelompok, maka dibutuhkan suatu mediator supaya terjadi kontak yang efektif diantara anggotanya.
Mediator yang paling tepat agar komunikasi berhasil dalam organisasi adalah PR.







pm/etika pr/umb/09 
Dua aspek kepentingan hubungan dalam 
                     Organisasi

1.                  Kepentingan perusahaan atau organisasi  dan
2.                  Kepentingan kelompok atau individu


Akibatnya sering terjadi perbedaan kepentingan yang cukup kontras yang dapat menimbulkan suatu konflik.

Oleh karena itu, untuk memperkecil konflik perlu adanya mediator ( PR ) dalam setiap komunikasi dalam organisasi atau perusahaan.




pm/etika pr/umb/09 
Hidup matinya suatu perusahaan atau organisasi sangat tergantung dan ditentukan serta didukung oleh pihak internal dan pihak eksternal.


à  Perusahaan atau organisasi harus memikirkan hubungan yang harmonis antara perusahaan atau organisasi dengan pihak internal maupun pihak eksternalnya.










pm/etika pr/umb/09 
PROFESI DAN PROFESIONAL


Profesi, adalah merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan hidup dari seseorang yang ditekuni ketika bekerja.

Profesi dari seseorang merupakan bagian dari pekerjaan. Tapi tidak semua pekerjaan merupakan profesi, karena profesi membutuhkan keahlian tersendiri.

Dalam perkembangannya, profesi dipahami sebagai ketrampilan dan keahlian sesuai dengan jalur pendidikannya.





pm/etika pr/umb/09 
Keahlian, adalah pekerjaan profesional yang menuntut penguasaan keahlian tertentu.

Sumber keahlian :
1.Pengetahuan, suatu profesi terdiri dari sekumpulan pengetahuan yang menjadi milik bersama.

2. Ketrampilan dan cara kerja
Seseorang yang telah menguasai pengetahuan, ketrampilan dan cara bekerja yang baik menurut ukuran profesionalisme dapat diterima sebagai pekerja profesional. Artinya telah dianggap mampu dan bertanggung hawab penuh untuk memberikan jasa dalam bidang ahlinya.


pm/etika pr/umb/09 
3. Kemandirian dan pengakuan,     Apabila nomor 2 di atas sudah dapat diterima sebagai pekerja yang profesional, maka mereka telah dianggap mampu dan memperoleh pengakuan serta bertanggung jawab penuh didalam memberikan jasa dalam bidang keahliannya.

Tanggung jawab,
Seseorang yang telah ahli, ia punya kewenangan profesional, artinya bertanggung jawab menunjukkan hasil kerja yang berkaitan dengan keunggulan mutu jasa dan pengembangan profesinya.

Keunggulan mutu jasa,
Seorang profesional harus secara simultan mengembangkan keahlian dirinya bersama-sama dengan rekan seprofesinya.

pm/etika pr/umb/09 
Pelayanan terbaik bagi klien,
Seorang profesional harus memberikan pelayanan terbaik bagi perusahaan dimana dia bekerja.
Tetap bertanggung jawab di dalam mempertahankan kebebasan dan integritas dirinya.

Rekan seprofesi,
Pekerja profesional bertanggung jawab dalam saling memelihara pengertian dan bertukar pengalaman dengan rekan seprofesi.

Kepentingan umum,
Kemampuan yang dimiliki oleh seorang profesional harus dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan tidak untuk kepentingan pribadi atau golongan.

pm/etika pr/umb/09 
Berdasarkan tujuannya profesi dikelompokkan kedalam dua kelompok besar :

1. Profesi khusus,
Yang merupakan profesi yang menekankan kepada nafkah atau penghasilan sebagai tujuan utamanya.

2. Profesi luhur,
Lebih menekankan kepada jiwa luhur dan pengabdian








pm/etika pr/umb/09 
Profesi dan profesional
Kata profesi berasal dari bahasa latin professus, yang berarti kegiatan yang berhubungan dengan sumpah dan janji
yang bersifat religius.
Profesional,
Suatu sifat yang dimiliki seseorang secara tehnis dan operasional ditetapkan dalam batas-batas etika profesi.
Kualitas kualifikasi seseoran profesional dalam melaksanakan pekerjaannya :
1.                  Kemampuan untuk kesadaran etis         ( ethical sensibility ).
2.                  Kemampuan untuk berfikir secara etis.
3.                  Kemampuan berperilaku secara etis.
4.                  Kemampuan kepemimpinan secara etis


pm/etika pr/umb/09 
Beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang profesional :

1.                  Komitmen tinggi
2.                  Tanggung jawab
3.                  Berfikir obyektif
4.                  Menguasai materi
5.                  Berfikir sistematis


  Beberapa prinsip Etika Profesi :

1.                  Tanggung jawab
2.                  Kebebasan
3.                  Kejujuran
4.                  Keadilan
5.                  Otonomi



pm/etika pr/umb/09 
              Etika Komunikator

Persyaratan menjadi seorang orator :

1.                  Etos
2.                  Pathos
3.                  Logos

Ketiga syarat tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan seorang Komunikator agar komunikasi yang dijalankan efektif.








pm/etika pr/umb/09 
Komunikator akan menjadi                       source credibility


1.                  Kompeten
2.                  Kejujuran dan kebenaran
3.                  Integrity
4.                  Good will













pm/etika pr/umb/09 
Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi ’ source credibility

·                     Persiapan
·                     Empati
·                     Kesungguhan
·                     Ketulusan
·                     Rasa percaya diri
·                     Ketenangan ( Poice )
·                     Keramahan ( Friendly )
·                     Kesederhanaan                 ( Moderation )








pm/etika pr/umb/09 
Faktor-faktor Penunjang Komunikasi yang Komunikatif

1.                  Pesan harus dirancang sedemikian
rupa sesuai dengan audience yang menerima.
2.                  Pesan harus menggunakan
lambang-lanbang yang dimengerti oleh konsumen.
3.                  Pesan yang disampaikan oleh
komunikator dapat memenuhi kebutuhan komunikan serta memberikan saran.
4.                  Pesan yang disampaikan oleh
komunikator merupakan suatu saran yang dapat memberikan solusi atau jalan keluar.



pm/etika pr/umb/09 
Proses komunikasi dalam penyampaian pesan oleh Komunikator

1.                  Proses komunikasi primer

2.                  proses komunikasi sekunder

3.                  Proses komunikasi lurus (linier)

4.                  Proses komunikasi sirkuler










pm/etika pr/umb/09 
Sistimatika Berfikir

1. Deduktif

2. Induktif

3. Memecahkan masalah

4. Kausatif

5. Kreatif

6. Filsafat









pm/etika pr/umb/09 
Etika Komunikator

Beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang orator :

1.      Ethos
2.      Pathos
3.      Logos


Hal tersebut diatas adalah syarat keberhasilan seorang komunikator supaya komunikasi berjalan efektif.







pm/etika pr/umb/09 
Dalam persyaratan ethos seorang komunikator akan menjadi ’ source credibility

Ciri – cirinya  :

1. Competence
2. Kejujuran dan kebenaran
3. Integrity
4. Good will










pm/etika pr/umb/09 
Yang mendukung ‘ source credibility
adalah :

·                                                                                       Persipan
·                                                                                       Empaty
·                                                                                       Kesungguhan
·                                                                                       Ketulusan
·                                                                                       Rasa percaya diri
·                                                                                       Ketenangan ( Poice )
·                                                                                       Keramahan ( friendly )
·                                                                                       Kesederhanaan ( Moderation )









pm/etika pr/umb/09 
Supaya pesan yang dikirim mengenai sasaran :

1.                  Pesan harus dirancang sesuai dengan audience yang menerima
2.                  Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang dimengerti oleh komunikan dan komunikator
3.                  Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat memenuhi kebutuhan dan dapat memberi saran kepada komunikan
4.                  Pesan yang disampaikan merupakan suatu saran yang dapat memberikan solusi dan jalan keluar





pm/etika pr/umb/09 
Proses penyampaian pesan komunikasi :

1.                  Proses komunikasi primer
2.                  Proses komunikasi sekunder
3.                  Proses komunikasi lurus ( linier )
4.                  Proses komunikasi sirkuler


Beberapa jenis sistematika berfikir yang digunakan komunikator agar komunikasi berhasil, adalah :
1.                  Deduktif
2.                  Induktif
        3. Memecahkan masalah ( problem      
             solving thinking )
3.                  Kreatif
4.                  Filsafati



pm/etika pr/umb/09 
Landasan Etika PR digunakan dalam
Etika Komunikasi Antar Pesona

1.                  Komunikasi antar pesona harus jujur dan terus terang.
2.                  Kebergantungan adalah lebih baik daripada individual.
3.                  Informasi harus disampaikan harus tepat waktu dan tepat tema.
4.                  Kecurangan yang disengaja adalah tidak etis.
5.                  Petunjuk verbal dan non verbal harus sesuai dengan makna yang disampaikan.
6.                  Tidak etis menghalang-halangi proses komunikasi.




pm/etika pr/umb/09 































                       






ETIKA HUMAS / PUBLI CRELATIONS

















ETIKA

ETIKA    ---  berasal dari bahasa
       Yunani Kuno è  Ethos

Dalam bentuk tunggal berarti

Tempat tinggal yang biasa: Kandang;  Kebiasaan ;  Adat ;  Akhlak ; Watak ;  Perasaan ;  Sikap ;  Cara berfikir.

Dalam arti jamak  :  (  la etha )
          mempunyai arti adat kebiasaan.

Kemudian dapat dipahami bahwa
secara etimologis, ETIKA berarti Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan , atau ilmu tentang adat kebiasaan.


Sedangkan menurut  Kamus Besar
Bahasa Indonesia :

   ETIKA dipahami sebagai ilmu tentang apa yang buruk dan apa yang baik, dan tentang hak dan kewajiban   
            moral ( akhlak ).

ETIKA dapat dibedakan dalam 3
                ( tiga ) arti :

1.  Ilmu tentang apa yang baik dan
     apa yang buruk dan tentang hak
     dan kewajiban moral ( akhlak ).
2.  Kumpulan asas atau nilai yang
     berkenaan dengan akhlak
3.  Nilai mengenai benar dan salah
     yang dianut suatu golongan
     masyarakat.

Menurut Kant, dipahami atas dasar
     tiga makna yang dimiliki :

1.                  Kebiasaan dan watak
2.                  Adat kebiasaan
3.                  Ilmu atau studi yang baik dan buruk


Kata Moral secara etimologi sama
       dengan Etika, yaitu :

Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.





pm/etika pr/umb/09
    ETIKA  bukan  ETIKET

                   Bedanya   :

Etika    -  adalah berarti moral

Etiket   - seara harafiah adalah
               secarik kertas yang
              ditempelkan pada botol
              atau kemasan barang.

Namun dalam tata pergaulan etiket adalah sopan santun.







pm/etika pr/umb/09 
         Nilai persamaannya

      obyek yang dinilai  adalah Manusia, yaitu mengatur perilaku   
       manusia secara normatif.

Etika,  menyangkut cara suatu per-
             buatan yang harus dilakukan
             manusia.
Etiket,  hanya berlaku dalam lingkup
            pergaulan.









pm/etika pr/umb/09 
Ciri-ciri yang menunjukkan kegiatan Humas ( Dr. Bactiar Aly,MA. ) :
1.                  Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.
2.                  Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi.
3.                  Publik yang menjadi sasaran Humas adalah publik ekstern & publik intern.
4.                  Operasionalisasi Humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.
Fungsi Humas menurut Bertrand R.C.

1.                  It should serve the public’s interest  ( Mengabdi pada kepentingan umum ).
2.                  Maintain good communication        (memelihara komunikasi yang baik).
3.                  Strees good moral and manners       ( Menitik beratkan moral & perilaku yang baik ).

Dari kaitan dalam pembahasan ini  sangat jelas bahwa “ Moral & perilaku ” adalah fungsi Humas.

Perilaku yang ditunjukkan oleh profesional Humas merupakan budaya organisasi dalam aktivitas rutinnya.

pm/etika pr/umb/09 
2 Pendekatan mempelajari Etika berhubu 
   ngan dengan tingkah laku dan moral
                      Manusia.

1.                  Etika deskriptif
2.                  Etika Normatif

Etika deskriptif    – Pendekatan yang digunakan untuk memahami etika dari deskripsi tingkah laku manusia. Jadi hanya melukiskan tindakan-tindakan & tingkah laku manusia tanpa memberikan penilaian terhadap tingkah laku manusia itu sendiri.
Yang termasuk etika ini : adat istiadat; tindakan2yang berlaku dalam masyarakat; pendapat2 tentang yang baik & buruk; tindakan2 yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan, dsb.

pm/etika pr/umb/09 
Etika deskriptif, hanya membahas dan memberikan analisa dan penilaiannya atas suatu kejadian.

Contoh : Pandangan-pandangan moral atas kenyataan yang terjadi di dalam negara Uni Soviet.


Etika normatif – Adalah memberikan penilaian sekali gus memberikan norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang diputuskan.

Penilaian diberikan pada norma-norma yang berlaku ditengah-tengah masyarakat serta didasarkan pada rasionalitas yang ada dalam kehidupan manusia.



pm/etika pr/umb/09 
Etika normatif , norma-norma yang menuntun tingkah laku setiap individu yang ada di masyarakat serta aplikasi dari norma itu yang memberikan pengarahan, penilaian serta himbauan supaya manusia bertindak berdasarkan norma-norma tersebut.

Norma yang berlaku dalam kehidupan    
               manusia ada dua  :

   Satu, Norma khusus yaitu :
                             aturan-aturan yang berlaku
               dalam hal-hal khusus yang
               terjadi dalam kehidupan ini.
   Dua,    Norma umum adalah :            
     aturan-aturan yang berlaku     
     dalam kehidupan masyarakat
     secara umum dan universal.

pm/etika pr/umb/09 
Dua teori normatif untuk menilai tindakan  
                seseorang, yaitu  :

  Satu,  Etika Deontologi
  Dua,  Etika teleologi

Etika Deontologi - Deontologi dari bahasa Yunani yang berarti ” Kewajiban ” ( duty )
Kewajiban jadi tekanan bagi setiap orang untuk bertindak secara baik.

E.D. -   memberikan penilaian yang baik terhadap suatu tindakan berdasarkan tindakan itu sendiri.
Melakukan perbuatan baik adalah suatu keharusan, orang sering menyebutnya sebagai suatu kewajiban.


pm/etika pr/umb/09 
Teori E.D. membedakan antara norma moral dasar dan norma moral  konkret.

Norma moral dasar digunakan aturan-aturan untuk tindakan-tindakan atau tingkah laku.

Norma moral konkret memberikan pemahaman tentang norma moral yang mengandung tindakan konkret.

Norma moral konkret dibagi 2 , yaitu :

1.                  Yang bersifat umum
2.                  Individual





pm/etika pr/umb/09 
Ad 1. Berlaku lebih dari satu kali dan
berlaku untuk semua orang.

Ad.2  Berlaku hanya pada tempat tertentu
dan waktu tertentu.


         Teori Deontologi dibagi 2, yaitu :

1.                  Deontologi aturan, teori ini
memberikan sejumlah norma atau aturan moral yang berlaku begitu saja tanpa tergantung pada akibat atau keuntungan serta kerugian yang ditimbulkan oleh tindakan yang sesuai dengan norma itu.




pm/etika pr/umb/09 
2.                  Deontologi situasi, teori ini
memberikan sejumlah norma atau aturan moral yang disesuaikan dengan situasi.


                  EtikaTeleologi

Teori ini menekankan pada tujuan, hasil atau sasaran dari etika.
Mengukur baik buruknya, berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu atau atas dasar akibat yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.






pm/etika pr/umb/09 
Pemahamannya dapat dilihat dari 2 sudut,
              apa dan untuk siapa.

Dilihat dari sudut pandang apa, untuk memahami hasil, tujuan dan sasaran serta akibat dalam pemahaman etika teleologi.
Etika teleologi menyajikan dua versi,  
                   yaitu :

Hedonisme (kenikmatan)  dan                            Eudonisme ( kebahagiaan ).

Eudonisme, menurut Aristoteles bahwa setiap tindakan manusia mempunyai tujuan, apapun yang dilakukan manusia selalu dilandasi oleh tujuan yang menggerakkan tujuan tersebut.



pm/etika pr/umb/09 
      2 ( dua ) aliran etika teleologi :
a. Egoisme,
    Setiap tindakan manusia selalu
   didasarkan pada tujuan untuk mengejar
   kepentingan diri sendiri.
   Aliran ini dibedakan menjadi 2 :
   Egoisme etis  dan  egoisme psikologis
   Egoisme etis, tekanannya pada
   kepentingan dan kebahagiaan diri
   sendiri. Biasanya punya kecenderungan
   menjadi hedonistis.
  Egoisme psikologis, tindakan yang   
  dilakukan oleh manusia merupakan   
  motivasi yang ada dalam dirinya ketika
  mereka mengusahakan kepentingannya.
b. Utilitarianisme,
    Menilai baik buruknya tindakan
    didasarkan pada tujuan dan akibat dari
    tindakan itu bagi orang banyak.

pm/etika pr/umb/09 
                     Etika

1.                  Tidak terbatas pada cara dilaku-
kannya suatu perbuatan, tapi mem berikan norma tentang perbuatan itu sendiri.Apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak.
2.                  Etika selalu berlaku baik, ada
   saksi ataupun tidak.
3.                  Etika bersifat absolut
4.                  Ketika kita berbicara tentang etika, yang kita bicarakan adalah apa yang ada di dalam diri manusia itu bukan apa yang ada diluar diri manusia.





pm/etika pr/umb/09 
       Moral dan Hati nurani

Moral – berasal dari bahasa latin Mos       ( jamak ; mores ) yang berarti kebiasaan atau adat.

Apabila ada orang mengatakan tidak bermoral, yang dimaksud adalah orang tersebut perbuatannya melanggar nilai2 dan norma etis yang berlaku dalam kehidupan suatu masyarakat atau komunitas.

Konsep moral ini dapat juga digunakan untuk memahami suatu perbedaan antara yang baik dan yang buruk.





pm/etika pr/umb/09 
Apakah suatu perbuatan atau tindakan dapat diterima oleh mayarakat atau tidak tergantung pada norma2 yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata moral memiliki arti ajaran tentang yang baik dan buruk yang diterima umum sehubungan dengan perbuatan, sikap, kewajiban, dsb.
Pegangan dasar untuk memahami apa itu     
                 moral, adalah :
1.      Istilah moral digunakan untuk  
menentukan batas2 dari sifat2, corak2, maksud2 dan pertimbangan serta perbuatan yang secara layak dapat dinyatakan sebagai baik atau buruk, benar atau salah.
2.      Pemahaman tentang moral digunakan sebagai suatu istilah untuk menyatakan

pm/etika pr/umb/09 
yang benar atau baik itu lebih dari pada yang buruk atau salah.

3.      Kata moral dipahami sebagai nilai dasar dalam masyarakat untuk memilih antaranilai2 hidup ( morals ). Nilai dasar yang dimaksud termasuk adat istiadat yang menjadi dasar untuk menentukan baik dan buruk.

4.      Pada tataran individu, moral dipahami sebagai unsur2 yang merupakan sifat kelakuan baik atau buruk. Sifat2 kelakuan ini disebut baik atau buruk disesuaikan dengan ukuran2 yang diterima oleh kelompok dimana individu itu berada.



pm/etika pr/umb/09 
Moralitas dari kata sifat Latin Moralis, pada dasarnya mempunyai arti yang sama dengan moral, hanya kata moralitas memiliki arti yang lebih abstrak.

Moralitas dipahami juga sebagai sopan santun serta segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau adat sopan santun.


                   Moral dan Etika

Secara etimologi kata moral memiliki makna yang sama dengan etika, yaitu nilai2 dan norma2 yang menjadi pegangan suatu masyarakat atau komunitas.



pm/etika pr/umb/09 
A.Sonny Keraf, punya pandangan berbeda antara moral dan etika.
Pada konsep moral lebih dipahami sebagai sistem nilai yang terkandung dalam petuah, nasehat, perintah atau aturan tentang bagaimana manusia harus hidup agar menjadi manusia yang benar2 baik, ini biasanya diwariskan secara turun temurun.

Sedangkan etika merupakan ilmu tentang yang baik dan yang benar.

Menurut Frans Magnis Suseno :
Moral memberikan tuntunan tentang bagaimana kita harus bertindak, sedangkan etika memberikan pertanyaan
’mengapa kita hrs bertindak seperti itu ?’


pm/etika pr/umb/09 
    Moral dan Agama

Agama punya hubungan erat dengan moral dan sering disebut teologi moral.
Teologi adalah  refleksi kritis dan sistematis yang dilakukan oleh penganut agama. Teologi hanya dapat dilaksanakan oleh penganut agama itu sendiri karena teologi adalah refleksi iman.

  Ajaran moral dalam suatu agama    
                          meliputi

Pertama, macam2 aturan yang agak mendetail.
Kedua, Peraturan etis yang bersifat lebih umum yang bukan berlaku hanya untuk satu agama saja, tetapi menjadi kepentingan agama secara umum

pm/etika pr/umb/09 
Perbedaan antara moral agama dan filsafat   
           moral . adalah :

                     Moral agama :
1. Dalam berbicara tentang nilai dan
    norma biasanya dilakukan melalui
    khotbah.
2. Kesalahan moral dianggap dosa/

                     Moral filsafat :
1.                  Dalam berbicara tentang nilai dan norma biasanya melalui argumentasi, sehingga baik atau buruk suatu tindakan ditunjukkan dengan alasan2 yang rasional.
2.                  Yang dianggap kesalahan moral adalah pelanggaran etis yang harus dipatuhi.


pm/etika pr/umb/09 
                    Hati nurani

Hati nurani memiliki peran yang besar dalam hal moral.  Atau dengan kata lain
Ketika kita bicara tentang moral maka kita tidak dapat melepaskan diri dari hati nurani.

Prinsip2 moral bersifat umum dan berlaku untuk semua orang tanpa memandang latar belakang budaya, agama, suku dan ras. Norma moral berasal dari suara hati nurani.

Hati nurani inilah yang memerintah atau melarang kita untuk melakukan sesuatu kini dan disini. Artinya dia berbicara sesuatu yang sangat kongkret dan bukan yang umum.

pm/etika pr/umb/09 
Hati nurani dapat dibedakan menjadi                
                      dua  :

       Hati nurani retrospektif dan
       Hati nurani prospektif.

H.N. Retrospektif, memberikan penilaian tentang perbuatan2 yang telah berlangsung dimasa lampau.

H.N. Prospektif, justru berfokus dan melihat pada masa yang akan datang serta menilai perbuatan2 yang akan datang.

Sedangkan yang ketiga dari hati nurani adalah campuran dari keduanya.
Jadi pertimbangannya kepada masa lalu dan masa yang akan datang.

pm/etika pr/umb/09 
Hati nurani bersifat personal, artinya hati nurani selalu berkaitan dengan pribadi yang bersangkutan.

          Id, Ego dan Superego

Pandangan Frued, perbuatan manusia dipengaruhi oleh pertimbangan naluri atau nafsu yang menjelma menjadi kehendak.
Dalam menguraikan kehendak manusia ada 3 unsur kepribadian : Id, Ego dan Superego.

Id, adalah digambarkan sebagai gunung es yang terapung dan hanya puncaknya saja yang kelihatan sedangkan yang ada dibawah air yang sangat besar itulah yang harus dipertimbangkan.

pm/etika pr/umb/09 
Id, dapat dipahami dari sifat M yang dipengaruhi oleh daya sadar yang dikendalikan oleh nafsu.

Nafsu inilah yang menggerakkan M hingga merasa senang dan puas. Dalam diri Id, berlaku bukan aku ( subyek ) yang melakukan, melainkan ada yang melakukan dalam diri aku. Pusat dari Id, adalah pusat instink.

Dua instink yang dominan dalam diri setiap M, yaitu : Libido dan Thanatos.

Libido, merupakan instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan2 yang bersifat konstruktif.



pm/etika pr/umb/09 
Thanatos, merupakan instink destruktif dan agresif, biasanya sering disebut sebagai instink kematian, karena membawa akibat yang negatif dalam kehidupan M.

Ego, mulai berkembang dari dalam diri Id setelah melakukan kontak dengan dunia luar.

Ego, punya peran yang sangat besar agar M mampu menundukkan hasrat hewaninya agar bertindak rasional sesuai akal budinya dan bertindak rasional ketika menghadapi situasi yang tidak menguntungkan.




pm/etika pr/umb/09 
Superego, berlawanan dengan Id, karena merupakan kekuatan dorongan menuju kepada kemantapan nilai. Superego tidak jauh berbeda dengan Ego.

Superego sering dianggap sebagai hati nurani.

         Hati nurani dan superego

Hati nurani digunakan dalam kontek etis, sedangkan superego berperan dalam konteks psikoanalisis.
Aktivitas Superego ada dalam tataran ketidaksadaran, sedangkan hati nurani tentunya berada dalam kondisi yang sadar.


pm/etika pr/umb/09 
Hubungan dan interaksi                                ( Human Relation )
Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam kebidupannya.
Hidup seorang manusia akan memiliki arti bila dia berhubungan dan berinteraksi dengan manusia yang lain.

Hakekat manusia dapat dipahami:
manusia itu sebagai Homo Sapien atau Homo Sosios.
Homo Sapien – M dipahami sebagai makhluk yang berfikir.
Homo Sosios -  M dianggap sebagai makhluk yang bermasyarakat, yang membutuhkan M lainnya dan berinteraksi dengan M lainnya.


pm/etika pr/umb/09 
Keadaan M ada 5 unsur dalam Hakekat    
         Kerangka Berfikir ( E.Martono )

Roh, Sir ( perasaan halus ), nafsu, akal   
                      dan budi.

Kebutuhan                   Dorongan                     Dipandu oleh
Jasmani                                    nafsu                           budi


                                    Kebutuhan Manusia
                                              ( Need )


Kebutuhan                     Pertimbangan               Disaring oleh
  Rohani                                      Akal                                        oleh Sir



                                                                                                            Kebutuhan
                                                                                                            Kepuasan

pm/etika pr/umb/09 
Tingkat presentasi kebutuhan pemuasan
      manusia dapat dijabarkan sbb.
                                    ( Menurut Maslow )

a. Kebutuhan fisik                                                                   85 %

b. Kebutuhan keamanan                                              70 %

c. Kebutuhan kasih sayang                              50 %

d. Kebutuhan status, kehormatan         40 %

e. Kebuthan hakekat dan kreativitas
    kemampuan mengatur                                             10 %


Sumber : E.Martono










pm/etika pr/umb/09 

Kebutuhan inilah yang mempengaruhi M untuk menjalin relasi dengan M lainnya supaya semua kebutuhannya dapat dipenuhi.
Pemenuhan semua kebutuhan induvidu dapat dipenuhi melalui komunikasi yang menjadi media untuk memperlancar kelangsungan hidup M.

Human Relation

Hubungan dan interaksi yang sifatnya resmi (  Di kantor, di kampus atau di dalam organisasi ).

Hubungan dan interaksi yang sifatnya
tidak resmi ( hub.dalam keluarga, pertemanan dan sahabat )


pm/etika pr/umb/09 
Ketidak pastian  yang muncul dalam komunikasi, masalah utama adalah akibat dari perbedaan budaya. Perbedaan makna terhadap suatu pesan yang dimiliki suatu komunitas dengan komunitas yang lain.


Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya lain untuk membantu agar komunikasi berjalan efektif dan perbedaan persepsi dapat dihindari atau diperkecil sehingga tidak terjadi konflik.







pm/etika pr/umb/09 
     Definisi Human Relations
                     ( E. Martono,1966 )


H.R. adalah interaksi yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya melalui kontak dan berusaha untuk saling memperoleh kepuasan jasmani dan rohani. Supaya kontak dapat berjalan secara efektif, maka pesan yang disampaikan harus pesan yang bermakna sama.









       



pm/etika pr/umb/09 
             Komunikasi antar individu                                    
            ( Komunikasi interpersonal )

Dalam relasi yang sifatnya resmi, interaksi yang terjadi pada level individu maupun level kelompok dapat terjadi dalam instansi, lembaga atau perusahaan. Jadi komunikasi dapat dilakkan secara langsung.


Tapi kalau yang terjadi adalah komunikasi dalam organisasi atau kelompok, maka dibutuhkan suatu mediator supaya terjadi kontak yang efektif diantara anggotanya.
Mediator yang paling tepat agar komunikasi berhasil dalam organisasi adalah PR.







pm/etika pr/umb/09 
Dua aspek kepentingan hubungan dalam 
                     Organisasi

1.                  Kepentingan perusahaan atau organisasi  dan
2.                  Kepentingan kelompok atau individu


Akibatnya sering terjadi perbedaan kepentingan yang cukup kontras yang dapat menimbulkan suatu konflik.

Oleh karena itu, untuk memperkecil konflik perlu adanya mediator ( PR ) dalam setiap komunikasi dalam organisasi atau perusahaan.




pm/etika pr/umb/09 
Hidup matinya suatu perusahaan atau organisasi sangat tergantung dan ditentukan serta didukung oleh pihak internal dan pihak eksternal.


à  Perusahaan atau organisasi harus memikirkan hubungan yang harmonis antara perusahaan atau organisasi dengan pihak internal maupun pihak eksternalnya.










pm/etika pr/umb/09 
PROFESI DAN PROFESIONAL


Profesi, adalah merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan hidup dari seseorang yang ditekuni ketika bekerja.

Profesi dari seseorang merupakan bagian dari pekerjaan. Tapi tidak semua pekerjaan merupakan profesi, karena profesi membutuhkan keahlian tersendiri.

Dalam perkembangannya, profesi dipahami sebagai ketrampilan dan keahlian sesuai dengan jalur pendidikannya.





pm/etika pr/umb/09 
Keahlian, adalah pekerjaan profesional yang menuntut penguasaan keahlian tertentu.

Sumber keahlian :
1.Pengetahuan, suatu profesi terdiri dari sekumpulan pengetahuan yang menjadi milik bersama.

2. Ketrampilan dan cara kerja
Seseorang yang telah menguasai pengetahuan, ketrampilan dan cara bekerja yang baik menurut ukuran profesionalisme dapat diterima sebagai pekerja profesional. Artinya telah dianggap mampu dan bertanggung hawab penuh untuk memberikan jasa dalam bidang ahlinya.


pm/etika pr/umb/09 
3. Kemandirian dan pengakuan,     Apabila nomor 2 di atas sudah dapat diterima sebagai pekerja yang profesional, maka mereka telah dianggap mampu dan memperoleh pengakuan serta bertanggung jawab penuh didalam memberikan jasa dalam bidang keahliannya.

Tanggung jawab,
Seseorang yang telah ahli, ia punya kewenangan profesional, artinya bertanggung jawab menunjukkan hasil kerja yang berkaitan dengan keunggulan mutu jasa dan pengembangan profesinya.

Keunggulan mutu jasa,
Seorang profesional harus secara simultan mengembangkan keahlian dirinya bersama-sama dengan rekan seprofesinya.

pm/etika pr/umb/09 
Pelayanan terbaik bagi klien,
Seorang profesional harus memberikan pelayanan terbaik bagi perusahaan dimana dia bekerja.
Tetap bertanggung jawab di dalam mempertahankan kebebasan dan integritas dirinya.

Rekan seprofesi,
Pekerja profesional bertanggung jawab dalam saling memelihara pengertian dan bertukar pengalaman dengan rekan seprofesi.

Kepentingan umum,
Kemampuan yang dimiliki oleh seorang profesional harus dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan tidak untuk kepentingan pribadi atau golongan.

pm/etika pr/umb/09 
Berdasarkan tujuannya profesi dikelompokkan kedalam dua kelompok besar :

1. Profesi khusus,
Yang merupakan profesi yang menekankan kepada nafkah atau penghasilan sebagai tujuan utamanya.

2. Profesi luhur,
Lebih menekankan kepada jiwa luhur dan pengabdian








pm/etika pr/umb/09 
Profesi dan profesional
Kata profesi berasal dari bahasa latin professus, yang berarti kegiatan yang berhubungan dengan sumpah dan janji
yang bersifat religius.
Profesional,
Suatu sifat yang dimiliki seseorang secara tehnis dan operasional ditetapkan dalam batas-batas etika profesi.
Kualitas kualifikasi seseoran profesional dalam melaksanakan pekerjaannya :
1.                  Kemampuan untuk kesadaran etis         ( ethical sensibility ).
2.                  Kemampuan untuk berfikir secara etis.
3.                  Kemampuan berperilaku secara etis.
4.                  Kemampuan kepemimpinan secara etis


pm/etika pr/umb/09 
Beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang profesional :

1.                  Komitmen tinggi
2.                  Tanggung jawab
3.                  Berfikir obyektif
4.                  Menguasai materi
5.                  Berfikir sistematis


  Beberapa prinsip Etika Profesi :

1.                  Tanggung jawab
2.                  Kebebasan
3.                  Kejujuran
4.                  Keadilan
5.                  Otonomi



pm/etika pr/umb/09 
              Etika Komunikator

Persyaratan menjadi seorang orator :

1.                  Etos
2.                  Pathos
3.                  Logos

Ketiga syarat tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan seorang Komunikator agar komunikasi yang dijalankan efektif.








pm/etika pr/umb/09 
Komunikator akan menjadi                       source credibility


1.                  Kompeten
2.                  Kejujuran dan kebenaran
3.                  Integrity
4.                  Good will













pm/etika pr/umb/09 
Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi ’ source credibility

·                     Persiapan
·                     Empati
·                     Kesungguhan
·                     Ketulusan
·                     Rasa percaya diri
·                     Ketenangan ( Poice )
·                     Keramahan ( Friendly )
·                     Kesederhanaan                 ( Moderation )








pm/etika pr/umb/09 
Faktor-faktor Penunjang Komunikasi yang Komunikatif

1.                  Pesan harus dirancang sedemikian
rupa sesuai dengan audience yang menerima.
2.                  Pesan harus menggunakan
lambang-lanbang yang dimengerti oleh konsumen.
3.                  Pesan yang disampaikan oleh
komunikator dapat memenuhi kebutuhan komunikan serta memberikan saran.
4.                  Pesan yang disampaikan oleh
komunikator merupakan suatu saran yang dapat memberikan solusi atau jalan keluar.



pm/etika pr/umb/09 
Proses komunikasi dalam penyampaian pesan oleh Komunikator

1.                  Proses komunikasi primer

2.                  proses komunikasi sekunder

3.                  Proses komunikasi lurus (linier)

4.                  Proses komunikasi sirkuler










pm/etika pr/umb/09 
Sistimatika Berfikir

1. Deduktif

2. Induktif

3. Memecahkan masalah

4. Kausatif

5. Kreatif

6. Filsafat









pm/etika pr/umb/09 
Etika Komunikator

Beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang orator :

1.      Ethos
2.      Pathos
3.      Logos


Hal tersebut diatas adalah syarat keberhasilan seorang komunikator supaya komunikasi berjalan efektif.







pm/etika pr/umb/09 
Dalam persyaratan ethos seorang komunikator akan menjadi ’ source credibility

Ciri – cirinya  :

1. Competence
2. Kejujuran dan kebenaran
3. Integrity
4. Good will










pm/etika pr/umb/09 
Yang mendukung ‘ source credibility
adalah :

·                                                                                       Persipan
·                                                                                       Empaty
·                                                                                       Kesungguhan
·                                                                                       Ketulusan
·                                                                                       Rasa percaya diri
·                                                                                       Ketenangan ( Poice )
·                                                                                       Keramahan ( friendly )
·                                                                                       Kesederhanaan ( Moderation )









pm/etika pr/umb/09 
Supaya pesan yang dikirim mengenai sasaran :

1.                  Pesan harus dirancang sesuai dengan audience yang menerima
2.                  Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang dimengerti oleh komunikan dan komunikator
3.                  Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat memenuhi kebutuhan dan dapat memberi saran kepada komunikan
4.                  Pesan yang disampaikan merupakan suatu saran yang dapat memberikan solusi dan jalan keluar





pm/etika pr/umb/09 
Proses penyampaian pesan komunikasi :

1.                  Proses komunikasi primer
2.                  Proses komunikasi sekunder
3.                  Proses komunikasi lurus ( linier )
4.                  Proses komunikasi sirkuler


Beberapa jenis sistematika berfikir yang digunakan komunikator agar komunikasi berhasil, adalah :
1.                  Deduktif
2.                  Induktif
        3. Memecahkan masalah ( problem      
             solving thinking )
3.                  Kreatif
4.                  Filsafati



pm/etika pr/umb/09 
Landasan Etika PR digunakan dalam
Etika Komunikasi Antar Pesona

1.                  Komunikasi antar pesona harus jujur dan terus terang.
2.                  Kebergantungan adalah lebih baik daripada individual.
3.                  Informasi harus disampaikan harus tepat waktu dan tepat tema.
4.                  Kecurangan yang disengaja adalah tidak etis.
5.                  Petunjuk verbal dan non verbal harus sesuai dengan makna yang disampaikan.
6.                  Tidak etis menghalang-halangi proses komunikasi.




pm/etika pr/umb/09 































                       




0 comments:

Post a Comment

SN PRODUCTION

Berita Hukum dan Kriminal

HUKUM

Berita Sosial

SOSIAL

Baca Juga Ini

SERBA-SERBI

RAGAM

Berita Bola

OLARAGA

Berita Politik

POLITIK

Berita Bisnis

BISNIS

Info Bola

Recent Post

Random Post

INFO LAINNYA

Motor GP

Motor GP

Tiket Pesawat

Powered by Blogger.

Popular Posts

About Me

About Us

make
just make a gif here