Ketua
Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan struktur
formatur baru partai Demokrat di Hotel Laguna, Nusa Dua, Bali, Minggu
(31/3). SBY menunjuk Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi,
Syarief Hasan sebagai Ketua Harian Dewan Perwakilan Pusat, dan EE
Mangindaan sebagai Ketua Harian Dewan Pembina Partai. TEMPO/Dhemas
Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, mengatakan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono
sebagai Ketua Umum Partai Demokrat justru membangun kesadaran publik
bahwa Demokrat bukan partai modern yang mampu mencetak kader berkualitas
sebagai pemimpin.
Menurut Said, di kalangan internal Demokrat juga tidak tumbuh dan tidak berkembang semangat berdemokrasi yang murni bagi anggotanya. "Seolah-olah Partai Demokrat hanyalah SBY dan SBY adalah Partai Demokrat itu sendiri," kata Said melalui pesan pendek kepada Tempo, Senin pagi, 1 April 2013.
SBY terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi melalui Kongres Luar Biasa Demokrat di Sanur, Bali, Sabtu pekan lalu. Ia terpilih secara aklamasi setelah Ketua Dewan Pimpinan Daerah dan Cabang Demokrat menyepakati SBY untuk memimpin partai yang digagas dan didirikannya.
Said menambahkan, hukum dan aturan yang berlaku di internal partai berlambang logo Mercy itu adalah SBY sendiri. "Seperti tidak ada kader lain yang berhasil dicetak menjadi pemimpin dan bisa lebih hebat dari dirinya," ujarnya. "Kaderisasi internal seperti tidak berjalan sukses."
Menurut Said, di kalangan internal Demokrat juga tidak tumbuh dan tidak berkembang semangat berdemokrasi yang murni bagi anggotanya. "Seolah-olah Partai Demokrat hanyalah SBY dan SBY adalah Partai Demokrat itu sendiri," kata Said melalui pesan pendek kepada Tempo, Senin pagi, 1 April 2013.
SBY terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi melalui Kongres Luar Biasa Demokrat di Sanur, Bali, Sabtu pekan lalu. Ia terpilih secara aklamasi setelah Ketua Dewan Pimpinan Daerah dan Cabang Demokrat menyepakati SBY untuk memimpin partai yang digagas dan didirikannya.
Said menambahkan, hukum dan aturan yang berlaku di internal partai berlambang logo Mercy itu adalah SBY sendiri. "Seperti tidak ada kader lain yang berhasil dicetak menjadi pemimpin dan bisa lebih hebat dari dirinya," ujarnya. "Kaderisasi internal seperti tidak berjalan sukses."
0 comments:
Post a Comment