Tahukah
anda, kenapa bangsa yahudi saat ini terlihat sangat maju digdaya,
ditakuti, dihormati dan semua orang seakan-akan terpaksa harus taat,
tunduk dan patuh? Beberapa fakta berikut ini akan menjelaskan kenyataan
yang sulit dibantah, tentang apa beda yahudi Israel dengan umat Islam,
khususnya dewasa ini.
Ini
adalah sunnatullah. Meskipun kebatilan, asal dimanage dan dikelola
secara profesional, memang bisa kuat dan menang. Sebaliknya, meski kita
berada di barisan kebenaran, tapi kalau mengelolanya asal-asalan, hanya
mengandalkan doa demo, lalu doa sambil mengutuk, terus doa sambil demo
lagi, tanpa mau berbenah dan berkarya nyata, secara sunnatullah, wajar
kalau kalah, jatuh, bahkan nyungsep.
Tulisan
ini tentu bukan untuk melecehkan umat Islam, apalagi menghina. Justru
tulisan ini ingin mengingatkan bahwa ternyata kita masih perlu banyak
berbenah diri, saya, anda, kita semua, siapa saja yang merasa muslim,
sebelum nantinya pertolongan Allah datang. Kalau keadaan kita masih
seperti ini terus, kira-kira apakah kita sudah berhak untuk mendapatkan
pertolongan Allah? Itu pesannya.
FAKTA I :
Israel
berpenduduk yahudi 5 juta jiwa, tapi punya saudara yahudi di Amerika 5
juta dan di berbagai belahan dunia lain sekitar 5 jutaan lagi. Total 15
juta doang. Tapi meski cuma 15 juta, ternyata yahudi di dunia yang
sebenarnya sering saling silang antara sesama kelompok, tapi kalau sudah
bicara tentang cia-cita bersama membangun negeri Israel Raya, mereka
sangat akur, kompak, dan tidak segan-segan menggelontorkan bermilyar
dolar dari kocek mereka sendiri.
Umat
Islam? Ooh, umat Islam yang di Palestina memang cuma 3 jutaan doang.
Tapi sebenarnya saudara-2nya di luar Palestina cukup banyak. Di
Indonesia saja tidak kurang berjumlah 200 juta. Kalau di dunia mencapai
1,5 milyar. Tapi sayangnya, 1,5 milyar di dunia itu hidup miskin, bodoh,
terbelakang, negeri mereka masing-masing juga dijajah baik secara resmi
atau tidak resmi. Kekayaan alam mereka dikeruk oleh ratusan perusahaan
multinational milik yahudi dan mereka hanya bisa pasrah.
FAKTA II
Yahudi
sudah mencita-citakan berdirinya Israel Raya sejak berabad-abad yang
lalu. Dan bukan cuma omdo, demo, atau melongo, tapi mereka bekerja siang
malam bahu membahu dengan tekun, susah payah dan susah tidur pula.
Tiap
bayi yang lahir dari rahim ibu-ibu yahudi sudah dipasangi cita-cita
besar di alam bawah sadar mereka untuk membangun Israel Raya. Cita-cita
tiap anak yahudi sekilas sama saja dengan anak-anak muslim, seperti
dokter, insinyur, pilot dan sejenisnya. Tapi ada perbedaan
mendasar.yaitu bukan sekedar dokter, tapi dokter yahudi yang bekerja
keras dan profesional untuk kepentingan yahudi. Hari ini i-dus.com
bertemakan tentang"Tahukah Anda Kenapa Yahudi Terlihat Sangat Digdaya,
Ditakuti Dan Dihormati?.Jadi insinyur yang profesional dan bekerja keras
untuk kepentingan yahudi. Juga jadi pilot yang mahir, profesional,
rajin dan pintar demi kepentingan yahudi.
Kelihatan
sepele, tapi keduanya sangat beda. Anak-anak muslim kita sekedar
bercita-cita jadi dokter, insinyur, pilot saja, tanpa embel-embel demi
kepentingan tegaknya agama Islam sebagai umat terbaik. Paling-paling
cuma biar jadi orang kaya, tidak lebih.
Anak-anak
yang lahir dari rahin ibu-ibu yahudi dipastikan oleh kedua orang tuanya
untuk bisa berbicara cas-cis-cus bahasa yahudi, bahasa Ibrani. Karena
bahasa itu adalah syiar agama mereka. Dengan bahasa Ibrani itulah
cita-cita bangsa yahudi selalu membara di dada jutaan anak-anak yahudi
di seluruh dunia. Dalam bahasa Ibrani itulah semua yahudi disatukan. Dan
bendera bintang David itu pun berkibar di tengah-tengah negeri muslim
merdeka.
Sebaliknya,
umat Islam di negeri Arab ramai-ramai mempopulerkan bahasa para
penjajah, termasuk bahasa amiyah (pasar) yang sangat merusak
originalitas bahasa Al-Quran dan Hadits. Sedangkan anak-anak muslim di
negeri bukan Arab, sama sekali tidak mendapatkan hak mereka untuk
mengenal bahasa Nabi mereka.
Sekolah
Dasar ””””terpaksa pakai duit”””” yang mereka dirikan pun tidak pernah
memberi porsi cukup agar anak-anak yang lahir dari rahim ibu-ibu muslim
bisa berbahasa Arab, lisan dan tulisan. Pantas saja 1,5 milyar umat
Islam di dunia itu tidak pernah merasa sehati, karena lidah mereka pun
sudah berbeda. Orang tua mereka tidak pernah merasa berdosa ketika
anak-anak mereka tumbuh dengan buta bahasa Arab. Dianggapnya bahasa Arab
itu cukup buat ustadz doang kali. Maka syiar agama Islam dikubur
sendiri oleh para aktifisnya sendiri. Terbukti para aktifis itu tidak
pernah gundah kalau anak-anak mereka tidak bisa bahasa Arab.
FAKTA III
15
juta orang yahudi di dunia adalah orang yang sangat fanatik dan
mengerti ””””syariah”””” yang mereka miliki. Di hotel atau penerbangan
international, rasanya kita lebih sering mendengar istilah KOSHER
ketimbang makanan halal versi umat Islam. Padahal dalam beberapa hal,
kosher itu lebih rumit dari makanan halal. Contohnya adalah kelinci,
unggas liar, ikan yang tidak bersirip atau bersisik, kerang dan lainnya
yang halal dalam Islam, tapi dalam syariat Yahudi tetap haram.
Syariat
yahudi tidak membolehkan makan daging bersama susu kecuali waktu
makannya terpisah. Selain itu potongan-potongan daging tertentu,
meskipun dari hewan yang halal, juga dianggap tidak kosher. Padahal
dalam Islam hukumnya halal. Hebatnya, jutaan yahudi bisa mentaati untuk
tidak makan kecuali kosher saja.
Bagaimana dengan umat Islam?
Hmm,
kadang kita harus malu. Mengingat begitu banyak umat Islam yang memakan
makanan yang jelas-jelas haram, tapi santai-santai saja. Sama sekali
tidak ada rasa bersalah dalam diri mereka saat menenggak makanan haram.
Syariat Islam dan yahudi sama-sama mengharamkan riba untuk umatnya.
Bedanya, yahudi boleh makan riba dari umat lain, seperti umat Islam.
Tapi sesama yahudi mereka pantang untuk memakan riba. Bagaimana dengan
umat Islam? Meski Bank Syariah sudah ada sejak tahun 90-an, tapi hari
ini, 20 tahun kemudian, ternyata umat Islam masih lengket dengan bank
riba. (A-H
http://zonapencarian.blogspot.com/2010/09/3-alasan-kenapa-yahudi-lebih-maju-dari.html
0 comments:
Post a Comment