PEMBAHASAN
KEPEMIMPINAN
MENURUT PARA AHLI
Ada suatu keunggulan wirausaha
yang sukses dibandingkan dengan wirausaha yang gagal atau bangkrut yang
terletak pada dinamika dan efektivitas kepeminpinan.Peter F. Drucker points out
those managers (business leaders) are the basic and scarcest resource of any
business enterprise (Hersay & Blanchard, 1977: 83).Pada umumnya kegagalan
itu disebabkan oleh kepeminpinan yang tidak efektif, mereka mampu memimpin
karyawan, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain atau mereka tidak bisa
menguasai, mengendalikan diri sendiri.Seorang wirausaha yang baik adalah
seorang pemimpin dalam bisnis, haruslah orang yang dapat menguasai dan
mengembangkan diri sendiri, dan juga mampu menguasai diri sendiri, dan juga
mampu menguasai serta mengarahkan dan mengembangkan para karyawannya.
a.
Kepeminpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau pengikut. Seorang
wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau
pembantu-pembantu yang mau bekerja sama dengan dia untuk memajukan perusahaan.
b.
Kepeminpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para
wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada
karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian-bagian
tertentu.
c.
Kepemimpinan menyakut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan.
Untuk mempelajari kepemimpinan, ada tiga pendekatan utama
yaitu:
1. Pendekatan Sifat-Sifat (Traits Approach)
Pendekatan
psikologi ini untuk sebagian besar didasarkan atas pengakuan umum bahwa perilaku
individu untuk sebagian ditentukan oleh struktur kepribadian (Oteng Sutisna,
1982: 24).Pendekatan sifat-sifat menyatakan bahwa terdapat sifat-sifat tertentu
pada pemimpin antara lain: memiliki kekuatan fisik dan keramahan. Ada sifat
kepribadian yang dapat dipandang berhubungan positif dengan prilaku pemimpin
dan mempunyai korelasi tinggi ialah popularitas, keaslian, adaptabilitas,
ambisi, ketekunan, status sosial, status ekonomi, mampu berkomunikasi.Dia mampu
berkomunikasi dengan para relasi yang diharapkan dapat memasok barang, dan dia
berkomunikasi mempengaruhi calon langganan.Selanjutnya ada sifat-sifat yang
berkaitan positif dengan prilaku pemimpin tapi berkolerasi tidak terlalu tinggi
seperti tanggung jawab, integritas, percaya diri, mobilitas, keterampilan
sosial, sifat-sifat fisik, kelancaran pembicara.Meskipun dikalangan para ahli
persyaratan pemimpin belum disepakati sepenuhnya namun ada sejumlah sifat-sifat
kepribadian yang perlu dimiliki para memimpin (Andy Undap, 1983: 29).
1) Pendidikan umum yang luas
2) Kematangan mental
3) Sifat ingin tahu
4) Kemampuan analitis
5) Memiliki daya ingat yang kuat
6) Integrative. Seorang wirausaha
harus memiliki kepribadian terpadu tidak terpecah-pecah yang membuat dia
terombang-ambing.
7) Keterampilan berkomunikasi
8) Keterampilan mendidik. Seorang
wirausaha harus mampu memberi petunjuk dan mendidik para karyawan dalam
beberapa hal yang berhubungan dengan pekerjaan
9) Rasional dan objektif.
Pemikiran-pemikiran, kesimpulan dan keputusan yang diambil oleh seorang
wirausaha harus berlandaskan pada pemikiran-pemikiran sehat, rasional dan
objektif, tidak pilih kasih dan tidak emosional
10) Pragmatisme.
Keputusan-keputusan seorang wirausaha harus dibuat sesuai kemampuan dan sumber
daya yang tersedia
11) Ada naluri prioritas. Berhubungan terbatasnya
sumber daya yang tersedia maka seorang wirausaha harus mampu menetapkan skala
prioritas apa yang harus dikerjakan lebih dulu
12) Pandai mengatur waktu.
Seorang wirausaha harus mampu bertindak cepat dan tepat dan mempertimbangkan
waktu secara efisien
13) Sifat keberanian
14) Kemampuan mendengar. Seorang
wirausaha harus mampu menggali .informasi dan mendengar apa ide dan keinginan
dari para karyawannya
2. Pendekatan Kepribadian (Behavioral Approach)
Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas atau pada hubungan antar karyawannya. Menurut teori ini kepemimpinan terdiri atas empat system yaitu:
a. Exploitative authoritative
b. Benevolent authoritative
c. Consultative
d. Participative
b. Benevolent authoritative
c. Consultative
d. Participative
Sistem pertama bercirikan tidak
ada kepercayaan kepada bawahan Sistem kedua ada sedikit kepercayaan pada
bawahan tetapi hubungan seperti seorang tuan dengan budaknya hanya juga masih
menggunakan ancaman dan hukuman dalam pelaksanaan tugas System ketiga
berdasarkan kepercayaan kepada bawahan tetapi tidak penuh System keempat
merupakan system yang ideal
ada kepercayaan tetapi tidak
penuh
3. Sebab-Sebab Munculnya Pemimpin
Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin: (Kartini Kartono, 1983: 29)
1) Teori genetic
Teori ini menyatakan bahwa
pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat dibuat.
2) Teori Sosial
Teori ini menyatakan bahwa
seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi seorang calon pemimpin dapat
disiapkan dididik dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin yang hebat dikemudian
hari.
3) Teori Ekologis atau Sintesis
Teori ini menyatakan bahwa
seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia memang memiliki bakat-bakat
pemimpin.
4) Sifat-Sifat Pemimpin
Ordway Tead mengemukakan 10 sifat kepemimpinan sebagai berikut: (Kartini Kartono, 1983: 37).
a. Energi Jasmaniah dan MentalSeorang
pemimpin memiliki daya tahan keuletan, kekuatan yang luar biasa seperti tidak
akan pernah habis.
b. Kesadaran Akan tujuan dan RahIa memiliki keyakinan teguh akan
kebenaran dan kegunaan dalam mencapai tujuan terarah.
c. AntusiasmeDia yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan
memberikan harapan menimbulkan kasih sayang, simpati yang tulus, diikuti dengan
kesediaan berkorban untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
d. Keramahan dan KecintaanSifat ramah mempunyai kebaikan dalam
mempengaruhi orang lain sehingga menimbulkan kasih saying, simpati yang tulus,
diikuti dengan kesediaan berkorban untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
e. IntegritasSeorang pemimpin mempunyai perasaan sejiwa dan senasib
sepernanggungan dengan para karyawannya dalam menjalankan perusahaan.
f. Penguasaan TeknisAgar pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan
maka dia harus menguasai sesuatu pengetahuan atau keterampilan teknis.
g. Ketegasan dalam mengambil keputusan (Decisiveness)
h. KecerdasanSeorang pemimpin harus mampu melihat dan memahami sebab
dan akibat dari suatu gejala, cepat menemukan jalan keluar dan mengatasi
kesulitan dengan cara efektif.
i. Keterampilan Mengajar
(Teaching Skill)Seorang pemimpin atau wirausaha adalah seorang guru yang mampu
mendidik, mengarahkan, memotivasi karyawannya untuk berbuat sesuatu yang
menguntungkan perusahaan.
j. Kepercayaan (Faith)Kepercayaan bawahan ini akan memunculkan sikap
rela berjuang, melaksanakan semua perintah, disiplin dalam bekerja untuk
menjalankan roda perusahaan.
Dalam hal ini memberikan perintah, maka seorang pemimpin harus menyampaikan perintah secara jelas baik dalam bentuk lisan maupun tertulis. Perintah yang samara-samar akan membingungkan orang yang diberi perintah.Seandainya pemimpin mengamati gejala-gejala yang kurang sehat dalam perusahaan atau memperoleh imformasi tentang isu-isu yang berkembang antar karyawan maka pemimpin harus cepat mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang layak dipercaya.
Dalam hal ini memberikan perintah, maka seorang pemimpin harus menyampaikan perintah secara jelas baik dalam bentuk lisan maupun tertulis. Perintah yang samara-samar akan membingungkan orang yang diberi perintah.Seandainya pemimpin mengamati gejala-gejala yang kurang sehat dalam perusahaan atau memperoleh imformasi tentang isu-isu yang berkembang antar karyawan maka pemimpin harus cepat mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang layak dipercaya.
5) Tipe Kepemimpinan
a. Tipe kharismatis Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi,
daya tarik yang luar biasa yang akan dikuti oleh para pengikutnya.
b. Tipe paternalistis dan maternalistis Tipe paternalistis bersifat
melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai seorang ibu yang penuh
kasih saying.
c. Tipe militeristis Tipe
meliteristis banyak menggunakan system perintah, system komando dari atasan ke
bawahan sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki agar bawahan agar selalu
patuh, penuh acara formalitas.
d. Tipe otokratis Tipe otokratis berdasarkan kepada kekuasaan dan
paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
e. Tipe laissez faire Tipe
laissez faire ini membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri semua pekerjaan
dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan.
f. Tipe populistis Tipe
populistis ini mampu menjadi pemimpin rakyat.
g. Tipe administrative Pemimpin tipe administrative ialah pemimpin yang
mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secara efektif.
h. Tipe demokratis Tipe kepemimpinan demokratis berorientasi pada
manusia dan memberikan bimbingan kepada pengikutnya.
6) Keterampilan Kepemimpinan (Leadership Skills)
a. Technical skills
Technical skills berarti suatu
kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Maksudnya dapat melakukan pekerjaan tersebut adalah agar dia mampu melaksanakan
pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
b. Human skills
Human skills berarti kemampuan
untuk bekerja sama dan membangun tim kerja bersama orang-orang lain.
c. Conceptual skills (Keith Davis, 1981: 127)
Keterampilan konsep berarti
seorang wirausaha harus mampu berpikir dan mengungkapkan pemikirannya dalam
bentuk model kerangka kerja dan konsep-konsep lain dalam memudahkan pekerjaan.
1) Technical skills seperti :
Menulis, ini diperlukan untuk mencatat apa yang perlu dicatat, dan
dijadikan dokumen perusahaan yang mungkin diperlukan dilain kesempatan, tahun
depan misalnya.Komunikasi lisan, jelas sangat penting buat bicara, meyakinkan,
negosiasi dengan pihak lain dan menjalin networking Menguasai lingkungan, baik
lingkungan internal perusahaan seperti dengan karyawan maupun lingkungan
eksternal dengan pihak pemasok, saingan, lingkungan sekitar lokasi perusahaan. Teknologi
ini mencakup berbagai teknologi, untuk keperluan proses produksi, teknologi
komunikasi, computer, peralatan kantor dan sebagainya. Hubungan antar manusia,
harus dijalin hubungan harmonis dengan seluruh lapisan karyawan dan dengan
pihak luar perusahaan. Listening, seorang wirausaha harus mau mendengar dan
mampu menterjemahkan apa yang didengar baik dari karyawan maupun dari pihak
luar Mampu menyusun organisasi Membangun jaringan kerja (networking) Membimbing,
seorang wirausaha harus mampu Membimbing karyawan agar dapat melakukan
pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki, jika perlu sanggup memberi contoh. Membangun
tim, ini diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan percepatan pencapaian
tujuan organisasi
2) Business Managemen Skill;
2) Business Managemen Skill;
Merencanakan, seorang wirausaha mampu membuat rencana baik global
maupun detail.Membuat keputusan Human relations, harus sopan, supel, penuh
etika berhubungan dengan orang lain.Marketing, mengetahui pasar sasaran,
strategi marketing yang tepat untuk mencapai target market yang telah
ditetapkan serta mampu mencari / mengumpulkan informasi sebagai bahan
pengambilan keputusanFinance memiliki keterampilan mencari sumber modal jangka
panjang ataupun jangka pendek, mampu membuat ramalan keberhasilan inventasi
dengan melihat peluang-peluang yang ada ataupun menciptakan peluang baru Accounting
memiliki keterampilan mencatat, membaca penerimaan dan pengeluaran keuangan,
menghitung efisiensi dan sebagainya. Control, mampu mengawasi segala kegiatan
dalam bisnis, baik dalam bidang keuangan, kegiatan karyawan dalam pekerjaan
sehari-hari Negotiation, memiliki keterampilan berunding rapat, tawar menawar,
lobi, shingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi bisnisnya Managing
growth, pada saat pertumbuhan bisnis, harus mampu memimpin perkembangan bisnis
menciptakan taktik dan strategi jitu menuju perkembangan yang flexible sehingga
tidak salah arah yang mengakibatkan kerugian.
3) Personal Entrepreneurial Skills
Disiplin, tetap berpijak pada landasan disiplin, tidak lupa daratan
tidak lengah. Mengambil resiko, terampil meramal resiko dan antisipasi.
Inovasi, memiliki keterampilan menggunakan hasil – hasil penelitian, hasil
penemuan baru dalam berbagai bidang bisnis, organisasi, financial, operasional
dan sebagainya. Tepat dalam pekerjaan, mampu memberi contoh bagaimana bekerja
yang baik, bagaimana cara melakukan pekerjaan dsb.Visionary leader memiliki
pandangan jauh ke depan tentang bisnisnya, tidak terpukau dengan keuntungan
sekarang ini, tapi mampu menjangkau masa depan.
7) Power
Power atau
kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Ada perbedaan antara power dan authority.
Authority adalah kekuasaan yang diberikan oleh pimpinan tertinggi kepada
seseorang sedangkan power adalah kekuasaan yang dimiliki oleh pimpinan tang
didasarakan kepada kepribadian, kegiatan dan situasi. Kita mengenal pula
istilah politik. Politik adalah berhubungan dengan cara bagaimana seorang
pemimpin memperoleh kekuasaan ( Power ).
Ada beberapa tipe kekuasaan :
1. Personal Power
2. Legitimate Power
3. Expert Power
4. Political Power ( Keith Davis, 1981 : 132 )
- Personal Power juga disebut
referent power atau charismatic power yaitu power yang melekat pada pribadi
pemimpin.
- Legitimate Power adalah
kekuasaan yang datang karena pengangkatan institusi yang lebih tinggi seorang
kepala bagian pada sebuah perusahaan secara syah diangkat oleh surat keputusan pimpinan
perusahaan.
- Expert Power adalah kekuasaan
yang di peroleh oleh pemimpin karena dia mempunyai pengetahuan dan keistimewaan
tertentu
- Political Power berasal dari
penunjukan kelompok
8) Power Dalam Hubungan Bisnis
1. Coercive power (kekuasaan memaksa)
Kekuasaan ini digunakan oleh
produsen untuk memaksa distributor atau perantara agar bekerja sama dengan
baik.
2. Reward power (kekuasaan
penghargaan)
Dalam hubungan ini ada penghargaan
yang diberikan kepada para perantara ataupun karyawan oleh pihak pimpinan
3. Legitimate power (kekuasaan
sah)
Dalam hal ini ada semacam kontrak
formal yang diikuti oleh perantara atau distributor
4. Expert Power (kekuasaan ahli)
Dalam hal ini pimpinan atau
produsen memiliki keahlian tertentu yang diakui atau disegani oleh pihak lain.
5. Referent power (kekuasaan
referent)
Dalam hal ini produsen sangat
dihormati oleh perantara dan perantara
Dalam rangka hubungan bisnis seringkali digunakan pendorong yang positif untuk mengajak orang mau bekerja sama seperti memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi kepada perantara, memberikan hadiah, memberikan fasilitas promosi, membantu penataan barang (display) dan kontes penjualan.
Dalam rangka hubungan bisnis seringkali digunakan pendorong yang positif untuk mengajak orang mau bekerja sama seperti memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi kepada perantara, memberikan hadiah, memberikan fasilitas promosi, membantu penataan barang (display) dan kontes penjualan.
9) Fokus Kepemimpinan
Pimpinan
puncak berada pada hierarki paling tinggi pada sebuah organisasi. Pemimpin yang
baik ialah pemimpin tiga arah ia berusaha memimpin ke atas (lead up, yaitu
mempengaruhi pemimpinnya dan meringankan beban atas. Dia juga memimpin ke
samping lead across, yaitu membantu kolegannya untuk mencapai hal produktif,
dan memperoleh rasa saling hormat. Lead down, yaitu membantu anak buah untuk
menggali potensinya menjadi contoh peran yang kuat dan membantu orang lain
untuk bergabung demi meraih tujuan yang lebih tinggi dalam hal ini tugas
pemimpin tidak terbatas pada memimipin anak buah, tapi juga ke samping dan ke
atas
Pemimpin yang tidak baik akan bermain peran yang menguntungkan diri sendiri, dengan cara menginjak ke bawah, menyikut ke samping dan menjilat ke atas.
Pemimpin yang tidak baik akan bermain peran yang menguntungkan diri sendiri, dengan cara menginjak ke bawah, menyikut ke samping dan menjilat ke atas.
Seorang
pemimpin yang baik tidak akan berkompetisi dengan kolegannya melainkan bekerja
sama hindarkan politik kotor isu murahan, tapi gunakan diplomatis, munculkan
ide-ide cemerlang dan hargai teman. Pemimpin yang berhasil akan selalu
mengedepankan kerjasama dalam satu tim, bukan semuanya dikerjakan sendiri, atau
semua bergantung kepada pemimpin, tidak ada delegasi wewenang bagi bawahan (one
man show). Zimmerer menyatakan pemimpin yang baik “building a top management
team, not a “one person” show. Sifat dan perilaku seorang pemimpin akan
mempengaruhi budaya organisasi dan iklim organisasi itu sendiri. Inilah yang
diungkapan oleh Jhon Maxwell. Pemimpin yang efektif di bagian tengah akan
memiliki kemungkinan suksesnya lebih besar bila ia dipromosikan ke tingkat
lebih tinggi, karena dia sudah lebih dekat dengan bawahannya, serta di terima
baik oleh koleganya.
T U G A S
MAKALAH
DASAR - DASAR MANAJEMEN
DISUSUN OLEH :
HAMDAN
NOVIAR
SAFARI
HAERUDIN
INAS
ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
SUBANG
2010
0 comments:
Post a Comment