-Paus Benediktus XVI mengundurkan diri setelah sebuah investigasi
internal memberitahu dia tentang sebuah jaringan pemerasan, korupsi, dan
seks gay di Vatikan, demikian laporan media Italia, yang kemudian
dikutip sejumlah media global, termasuk kantor berita Jerman, DPA,
Kamis (21/2/2013).
Laporan itu menyebutkan, tiga kardinal
diminta Benediktus untuk memverifikasi berbagai tuduhan tentang
penyelewengan keuangan, kronisme, dan korupsi yang terungkap dalam apa
yang disebut sebagai VatiLeaks.
Pada 17 Desember 2012, para
kardinal itu menyerahkan kepada Sri Paus dua bundel berkas, hampir
setebal 300 halaman, yang berisi "sebuah peta rincian kejahatan dan ikan
busuk" di dalam Takhta Suci, lapor harian Italia, La Repubblica.
"Pada
hari itulah, dengan berkas-berkas itu ada di mejanya, Benediktus XVI
membuat keputusan yang sudah begitu lama ia renungkan," lapor harian
yang berhaluan kiri-tengah itu. Harian tersebut menyatakan, artikelnya
itu merupakan yang pertama dari sebuah serial.
Panorama,
sebuah mingguan konservatif, tidak berspekulasi tentang motif di balik
pengunduran diri Benediktus, tetapi laporannya tentang isi dokumen
rahasia itu secara umum sama.
Juru bicara Vatikan, Pater Federico
Lombardi, menolak untuk "meladeni fantasi dan opini". Ia memperingatkan
para wartawan, "Jangan mengharapkan komentar atau sanggahan dari apa
yang telah dikatakan tentang isu itu."
La Repubblica mengutip
seorang pria yang digambarkan sebagai "sangat dekat" dengan para
penulis laporan mengatakan, informasi itu mengandung "semua pelanggaran
terkait perintah keenam dan tujuh" (dari 10 Perintah Tuhan), yang
mengatakan, "Kamu jangan berzinah" dan "Kamu jangan mencuri".
Para
kardinal itu dikatakan telah menemukan sebuah jaringan gay bawah tanah,
yang para anggotanya mengadakan pertemuan seksual di beberapa tempat di
Roma dan kota Vatikan, membuat mereka rentan terhadap pemerasan.
Laporan
rahasia itu juga menyelidiki sejumlah dugaan transaksi di Institute for
Religious Works (IOR), bank Vatikan, yang pemimpinnya baru ditunjuk
pekan lalu setelah mengalami kekosongan selama sembilan bulan, kata La
Repubblica, tanpa memberikan rincian.
Harian itu
mengatakan, Benediktus secara pribadi akan menyerahkan file
rahasia itu kepada penggantinya, dengan harapan si pengganti akan cukup
"kuat, muda, dan suci" untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Para
penulis laporan rahasia itu tidak akan ikut serta dalam konklaf (sidang
para kardinal untuk memilik paus) karena mereka telah berusia lebih
dari 80 tahun, melewati batas usia yang ditentukan untuk bisa mengikuti
pertemuan tersebut. Namun, Panorama mengatakan, mereka akan
menginformasikan kepada para kardinal lain tentang apa yang mereka
temukan.
Content
SN PRODUCTION
Berita Hukum dan Kriminal
HUKUM
Berita Sosial
SOSIAL
Labels
Artikel
(121)
BISNIS
(2)
BUDAYA
(6)
EKONOMI
(5)
Favourite
(2)
HUKUM
(25)
Jadwal Bola Ter Up date
(1)
KESEHATAN
(4)
Klasemen Bola
(2)
Kumpulan Film
(30)
OLARAGA
(52)
PENDIDIKAN
(8)
POLITIK
(41)
RAGAM
(8)
Selebritis
(3)
SOFTWARE
(2)
SOSIAL
(7)
story
(2)
TEKNOLOGI
(3)
TV Online
(4)
0 comments:
Post a Comment